PROSESNEWS.ID — Seluruh lurah di kecamatan Kota Timur berpartisipasi dalam rapat mentoring yang diadakan di Aula Kantor Camat Kota Timur pada Selasa (10/10/2023).
Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, yang bertujuan untuk membahas permasalahan yang sedang terjadi di wilayah kerja mereka, sambil menekankan perlunya peningkatan dalam hal kode etik dan tugas mereka.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengatakan, dalam mentoring ini para lurah menyampaikan berbagai permasalahan yang sering kali sulit untuk diselesaikan di wilayah kerja mereka.
“Mentoring ini tidak hanya bertujuan untuk pemantauan semata, tetapi kami dari pemerintah kota ingin memahami sejauh mana kinerja dan program yang telah dilaksanakan oleh para lurah di kecamatan Kota Timur,” kata Marten.
Dalam pemantauan program tersebut, Marten Taha membuka diskusi yang mendalam dan menciptakan lingkungan yang tenang, sehingga permasalahan yang dihadapi bisa diselesaikan bersama-sama.
Beberapa permasalahan yang diangkat oleh para lurah termasuk masalah pemasangan spanduk caleg dan pusdiklat di Kelurahan Ipilo, masalah terkait fasilitas Taman Moodu Kren, kondisi pertanian akibat kekeringan, permasalahan jalan di Jalan Prankonero, dan perselisihan lahan terkait Alfamart.
“Banyak dari permasalahan tersebut dapat diatasi dengan pendekatan edukasi dan dialog yang baik antara pihak-pihak terkait,” jelas Marten.
Sebagai contoh, masalah pemasangan spanduk di ruang publik akan mengalami penertiban besar-besaran pada tanggal 3 November, dengan upaya edukasi dan sosialisasi oleh pihak kelurahan setempat.
Terkait Taman KREN MOODU, program perbaikan akan dijalankan setelah 8 tahun pembangunan. Dinas Lingkungan Hidup telah diberi tugas untuk menyempurnakan pagar, lampu taman, dan bangunan yang berada di lokasi Taman Kren Moodu.
Adapun terkait masalah pertanian, Marten mengatakan masalah ini menjadi krusial, terutama dengan berlanjutnya musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung hingga Februari atau Maret 2024.
Terkait hal ini, pemerintah kota akan memberikan kompensasi sebesar 10 juta per hektar kepada petani yang gagal panen akibat kekeringan. BNPB juga akan memberikan bantuan sebesar 8 juta yang sudah diajukan.
Selain itu, dalam masalah lahan yang melibatkan keluarga dan perusahaan Alfamart, diharapkan ada pembicaraan lebih lanjut dan musyawarah untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.
“Dengan melalui mentoring dan evaluasi seperti ini, diharapkan tugas lurah dapat dijalankan sesuai kewenangan dan selaras dengan kode etik yang berlaku, memastikan berjalannya program yang lebih baik dan melayani masyarakat dengan lebih efektif,” tutup Marten.
Reporter: Yowan Moha