Gorontalo

Meskipun Dibantah Kajur KPI, Dugaan Pungli IAIN Sudah Dipolisikan

Gambar Ilustrasi/batamnews.co.id

PROSESNEWS.ID – Persoalan dugaan permintaan sejumlah uang, oleh pihak Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) IAIN Sultan Amai Gorontalo, kepada mahasiwa kariyawan, berbuntut panjang.

Ketua Jurusan KPI IAIN Sultan Amai Gorontalo Pattaling, membantah, tudingan miring terkait dugaan Pungutan sejumlah uang yang dilakukan pihak Jurusan KPI. Selama ini, tidak ada mahasiswa kelas khusus (Kariyawan_red) yang dipungut untuk biaya tersebut.

“Selama ini, kita tidak ada pungutan liar, nanti saya akan rapat pimpinan, dengan pihak pimpinan di Kampus, dengan dekan untuk mengkonfirmasi hal itu,” ungkapnya.

Dijelaskannya, terkait dengan Mahasiswi yang telah menagatakan hal itu, ia mengatakan yang bersangkutan bukan mahasiswa kelas kariyawan.

“Saya kaget, ini mahasiswa, yang memposting di fb adalah mahasiswa yang sudah lama menghilang, dan yang bersangkutan bukan mahasiwa kelas kariyawan, dan sampe saat ini mahasiwa belum mengkonfirmasi ke saya, kok tiba-tiba mengaku kelas kariyawan,” jelasnya.

Sekali-lagi kata Pattaling, tidak ada pungutan yang 600 ribu administrasi dosen, regulasinya juga tidak ada. Hal ini merusak nama baik kampus.

Namun penjelasan Kajur KPI tersebut, kembali dibantah Susilawati Mokoagow. Silawati, masih bersikukuh jika dugaan Pungli itu benar adanya. Bahkan, persoalan Pungli ini sudah dibawa pada proses hukum.

“Saya tidak terima dikatakan bukan kelas kariyawan, padahal kenyataannya saya memang kelas kariyawan aktif. Saya juga sudah mengadukan persoalan Pungli ini pada pihak penegak hukum,” tegas Sila.

Ditegaskan Sila, pihaknya memiliki cukup bukti jika dugaan Pungli itu memang benar terjadi. Bahkan, dalam waktu dekat penegak hukum akan turun langsung, setelah menerima aduan dugaan Pungli.

“Saya jadi terasa disudutkan, padahal memang benar ada permintaan biaya tersebut, bahkan semester sebelumnya saya pernah membayar uang administrasi tersebut,” tandasnya.

Silawati berharap, agar pihak kampus beritikad baik, bukan seakan-akan kejadian permintaan biaya itu tidak diakui.

“Jadi soal permintakan uang untuk administrasi dosen, dengan 1 Mata Kuliah Rp. 600.000 itu benar adanya. Untuk semester 4 saat ini, sebanyak 8 mata kuliah. Jadi totalnya 4.800.000, nanti pembayarannya dibagi 5, sebab kami kelas kariyawan 5 orang. Ada juga biaya administrasi kampus Rp 50.000/satu orang,” tutup Sila. (Usman)

Recent Posts

Rekapitulasi Pilgub 2024, Gusnar-Idha Pimpin Perolehan Suara Terbanyak

PROSESNEWS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo telah menyelesaikan proses rekapitulasi hasil perhitungan suara…

4 jam ago

KPU Provinsi Gorontalo Raih Peringkat Terbaik dalam Pengelolaan Rekapitulasi Suara

PROSESNEWS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih peringkat…

1 hari ago

KPU Provinsi Gorontalo Raih Peringkat Terbaik Kedua dalam Anugerah SPIP 2024

PROSESNEWS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih peringkat…

1 hari ago

Ketua Dekot Gorontalo Harapkan Tahun Baru Membawa Perubahan Positif bagi Daerah

PROSESNEWS.ID — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo, Irwan Hunawa, menyampaikan harapannya agar…

1 hari ago

Pelayanan Publik Kota Gorontalo Masuk Zona Hijau, Ombudsman RI Apresiasi

PROSESNEWS.ID – Pemerintah Kota Gorontalo menerima kunjungan dari Ombudsman RI perwakilan Gorontalo, Jumat (20/12/2024). Kunjungan…

2 hari ago

Pemkot Gorontalo Optimalkan DIF untuk Jaga Kesejahteraan Warga di Tengah Inflasi

PROSESNEWS.ID – Dana Insentif Fiskal (DIF) yang diterima Pemerintah Kota Gorontalo dari pemerintah pusat terbukti…

2 hari ago