PROSESNEWS.ID – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan 2020 ini merupakan tahun yang sangat berat bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pandemi Covid-19 telah membuat pelaku UMKM kesulitan selama 9 bulan terakhir.
Oleh karenanya, ia menaruh harapan pada penanganan Covid-19, sebab nasib UMKM ke depannya akan bergantung pada hal tersebut.
“Segala yang kita rencanakan ini akan tergantung dari penanganan perkembangan Covid-19, yang sampai sekarang ini masih belum terkendali,” kata Menteri Teten Masduki dalam konferensi akhir tahun 2020 secara virtual, Selasa (29/12/2020).
Menurut dia, angka penyebaran Covid-19 yang masih tinggi mencapai 6.894 kasus baru per hari saat ini jadi tantangan tersendiri. Situasi pandemi ini disebutnya lebih menyulitkan dibanding krisis 1998 dan 2008, dimana saat ini UMKM sangat terdampak baik dari sisi supply maupun demand.
Kendati demikian, Teten menyatakan, masyarakat dan pelaku UMKM kini lebih optimistis dalam menghadapi situasi pandemi. Ini berkat pelayanan digital yang disediakan pemerintah, seperti pada platform edukukm.id dan Badan Layanan Umum (BLU) Smesco Indonesia.
“Respon yang diterima masyarakat cukup antusias. Selama pandemi ini sudah lebih dari 102 ribu masyarakat telah mengakses dan mengikuti kelas daring melalui edukukm.id, serta 10.013 pelaku usaha kecil menengah melalui smart campus yang diselenggarakan oleh BLU kami yaitu Smesco Indonesia,” terangnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita – Prosesnews.id