PROSESNEWS.ID – Dalam sebuah kegiatan Du’a Lo’u Lipu yang berlangsung di Gor David – Bobihoe, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengungkapkan pandangannya mengenai makna Idul Fitri yang lebih dalam daripada sekadar aspek harfiah.
Menurutnya, perayaan ini tidak hanya menjadi momen untuk kembali kepada fitrah dan meraih rahmat serta magfirah, tetapi juga sebagai titik awal untuk menjalani hidup yang lebih baik.
“Saat ini, Idul Fitri bukanlah sekadar rangkaian kata-kata yang diucapkan secara rutin. Lebih dari itu, ia adalah panggilan untuk menghadapi hidup dengan semangat yang baru,” ujar Nelson dalam sambutannya.
Nelson juga menegaskan Idul Fitri bukan hanya tentang saling memaafkan satu sama lain, tetapi juga sebagai komitmen bersama untuk menciptakan kebahagiaan dan kemajuan yang lebih baik dari sebelumnya.
Dalam konteks tahun politik 2024, Nelson menyatakan, meskipun setiap individu mungkin memiliki pandangan politik yang berbeda, mereka tetap memiliki tujuan bersama untuk membangun Gorontalo menuju masa depan yang lebih baik.
“Gorontalo adalah sebuah daerah yang kaya akan nilai-nilai adat dan kekeluargaan. Semangat ‘Pohala’a’ yang kita warisi dari para leluhur menjadi fondasi bagi kita untuk saling menghormati dan membangun bersama demi kemajuan Gorontalo,” tambahnya.
Dengan semangat tersebut, Nelson menekankan pentingnya menjaga interaksi dan jaringan komunitas dengan baik, agar upaya memajukan Gorontalo dapat berlangsung dengan lancar dan elegan.
Dengan demikian, perayaan Idul Fitri tidak hanya menjadi momen seremonial, tetapi juga momentum untuk merefleksikan komitmen kita dalam menjalani hidup yang lebih baik dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi Gorontalo.
Reporter: Pian N Peda