PROSESNEWS.ID, BUTON TENGAH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) menggelar pasar murah. Hal itu dilakukan untuk mencegah kenaikan inflasi di daerah akibat kenaikan BBM.
“Pasar murah ini diadakan karena dampak kenaikan BBM. Untuk yang dipasarkan adalah kebutuhan rumah tangga,” kata Kadis Perindag Buteng, Lukman, Kamis (20/10/2022) sore.
Lukman menyebut, pasar murah yang digelar hanya dilakukan dibeberapa kelurahan yang tersebar di Buteng. Sementara untuk di Desa, pihaknya tidak menggelar pasar murah.
“Kita tidak lakukan di desa kan karena ada BLT nya dan ada juga dana desanya. Makanya kita hanya fokus di Kelurahan saja,” ucapnya.
“Selain itu ini juga sebagai bentuk intervensi daerah terhadap kenaikan harga bahan pokok dipasar,” tambahnya.
Menurut dia, sesuai rencana, pasar murah akan digelar selama 4 hari. Sejumlah bahan pokok yang dijual dalam pasar murah tersebut di antaranya, beras, gula pasir dan minyak goreng.
“Yang jelas ini ala kadarnya saja. Tapi sedikitnya bisa membantu karena harganya jauh lebih murah dengan kualitas premium,” tandasnya.
Diketahui, Perindag Buteng dalam menggelar pasar murah membagi beberapa paket sembako yang dijual. Dari masing masing item paket, terdapat selisih harga dikisaran Rp 10.000 jika dibandingkan harga pasaran.
Misalkan, harga minyak dipasaran perkilonya dijual Rp 20.000, namun Perindag menjualnya dengan harga Rp 10.000. Begitu pula dengan harga beras 25kg dipasaran yang mencapai Rp 250.000, Perindag hanya menjual Rp 170.000 saja.
Reporter : Win