PROSESNEWS.ID – Indonesia saat ini masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan gizi, terutama gizi kurang atau stunting. Sehingga, ada beberapa upaya yang harus dilakukan oleh seorang ibu, dalam mencegah stunting dan obesitas tersebut.
Bahkan, berdasarkan survey Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menyebutkan, prevalensi stunting sebesar 22,7%. Angka tersebut tentunya, masih jauh dari angka prevalensi yang ditargetkan, yakni 14% pada tahun 2024.
Berangkat dari situlah, Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo bersama Tim Pendamping Keluarga (TPK), yang siap berkomitmen untuk mensukseskan pencegahan stunting di Indonesia, khususnya di Kota Gorontalo.
Wakil Wali kota Gorontalo Ryan Kono menjelaskan, stunting menjadi salah satu tugas pemerintah dan pihak terkait, untuk bisa diselesaikan. Hal itu pastinya, untuk mencapai pembangunan SDM yang berkualitas, dinamis, terampil, serta menguasi IPTEK.
“Jika tidak segera dicegah, maka akan berpengaruh pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak, akibat kekurangan gizi kronis, dan tulang berulang,” jelas Ryan pada acara apel siaga TPK, Kamis (12/05/2022).
Dikatakan Ryan, strategi dalam penurunan stunting adalah dengan pendekatan keluarga melalui pendampingan keluarga beresiko stunting. Sehingga, dapat mencapai target sasaran.
“Pelaksanaan pendampingan kelurga ini, tentu membutuhkan kolaborasi ditingkat lapangan, yang terdiri dari bidan, kader tim penggerak PKK, serta kader keluarga berencana,” kata Ryan.
“Harapan saya dengan adanya kegiatan ini, dapat melahirkan output berupa komitmen bersama, dalam penurunan stunting di Kota Gorontalo,” tutupnya.
Reporter : Reza Saad