
PROSESNEWS.ID – Persoalan permintaan pengosongan Rumah Susun (Rusun) yang berada di Kelurahaan Buli’ide, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, mendapatkan reaksi protes dari 75 KK yang saat ini tinggal di Rusun tersebut.
Sekretaris Perkim Kota Gorontalo Sansu Koyo, menjelaskan Kementerian PUPR akan melakukan renovasi Rumah Susun (Rusun) di Kelurahaan Buli’ide, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo.
Sebelumnya, Rusun tersebut sudah akan diserahkan kepada Pemerintah Kota Gorontalo. Namun, karena masih ada kurang lebih 10 kamar, sudah bocor. Maka Pemkot Gorontalo, masih meminta untuk direnovasi terlebih dahulu, sebelum diserahkan kepada Pemkot Gorontalo.
Untuk penghuni Rusun yang berjumlah kurang lebih 75 KK, tetap tinggal di dalam dan akan pindah ke kamar yang masih kosong, sembari menunggu renovasi kamar yang dihuni.
“Ada beberapa kamar yang masih kosong, dan penghuni yang kamarnya akan di renovasi akan pindah sementara ke kamar kosong tersebut,” ujar Sansu.
Sementara itu, pernyataan Sekretaris Perkim Kota Gorontalo, dibantah penghuni Rusun, yang sebelumnya sudah diperingati untuk segera mengosongkan Rusun, dengan alasan akan direnovasi.
“Kami sudah diperingati dan diberikan waktu sampai hari Minggu ini, untuk segera mengosongkan Rusun. Alasan mereka akan dilakukan renovasi. Sementara kamar yang sudah bocor hanya kurang lebih 10 kamar saja,” tegas salah seorang warga di hadapan Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Adhan Dambea.
Menurut mereka, para penghuni diminta segera mengosongkan Rusun dan diberikan waktu untuk mencari tempat tinggal lain, sambil menunggu renovasi 4 bulan kedepan. Dikhawatirkan warga, setelah renovasi, Rusun yang mereka tinggali sudah diisi dengan orang lain. Sementara, mereka juga butuh tempat tinggal bersama keluarga mereka.
Adhan Dambea yang didatangi puluhan warga penghuni Rusun, meminta kepada Pemerintah Kota Gorontalo, untuk berlaku adil kepada masyarakat. Sebab, yang tinggal di Rusun itu juga, merupakan maayarakat Kota Gorontalo, yang harus di perhatikan pemerintah.
“Kalaupun Rusun itu diminta di kosongkan, setidaknya Pemkot Gorontalo menyediakan tempat tinggal alternatif bagi masyarakat yang diminta untuk mengosongkan Rusun. Jangan hanya pedagang pasar setral, yang disediakan tempat, sebelum gedung sentral di renovasi. Sementara, masyarakat yang tinggal di rusun, diminta untuk mengosongkan tempat tinggal mereka. Tanpa ada solusi yang diberikan,” beber Politisi PAN itu.
Lanjut Adhan, kalau masyarakat yang tinggal di Rusun itu diminta mebgosongkan Rusun. Lantas mereka akan tinggal dimana. Pihaknya pun berharap, agar Walikota Gorontalo untuk lebih bijak untuk mengabil kebijakan masalah masyarakat Kota Gorontalo. (Usman)












