
PROSESNEWS.ID – Momen pergantian malam Tahun Baru di Kabupaten Gorontalo dipastikan berlangsung berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Pemerintah Kabupaten Gorontalo memilih menyambut Tahun Baru 2026 dengan suasana religius melalui kegiatan dzikir dan doa bersama, tanpa panggung hiburan maupun perayaan hura-hura.
Kebijakan tersebut ditegaskan langsung oleh Bupati Gorontalo, Sofyan. Ia menekankan bahwa agenda resmi pemerintah daerah pada malam pergantian tahun akan sepenuhnya difokuskan pada kegiatan spiritual sebagai bentuk refleksi dan rasa syukur.
Rangkaian kegiatan dzikir dan doa bersama dijadwalkan dimulai setelah salat Magrib dan akan berlanjut hingga selesai salat Isya.
Pemerintah daerah berharap kegiatan tersebut menjadi momentum untuk menutup tahun 2025 dengan introspeksi serta penguatan nilai-nilai keimanan.
Langkah ini, menurut Sofyan, merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah sepanjang tahun 2025.
“Kita ingin menutup tahun dengan doa dan introspeksi,” tegas Bupati.
Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Gorontalo tidak menutup ruang bagi masyarakat yang ingin menggelar kegiatan perayaan malam tahun baru.
Bupati Sofyan menyatakan, organisasi kemasyarakatan tetap diperbolehkan menyelenggarakan kegiatan, dengan catatan harus memenuhi mekanisme perizinan yang berlaku.
Selain itu, setiap kegiatan wajib dikoordinasikan dengan aparat kepolisian guna memastikan keamanan, ketertiban umum, serta kenyamanan masyarakat tetap terjaga di tengah euforia pergantian tahun.
Untuk mematangkan pelaksanaan kebijakan tersebut, pemerintah daerah berencana melakukan pembahasan lanjutan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Sinergi lintas sektor ini dinilai penting demi menciptakan situasi yang kondusif, aman, dan damai saat menyongsong pergantian tahun menuju 2026.













