Kab. Buton Tengah

Pj Bupati Buteng Sebut Kapasitas Berlebihan Jadi Alasan Laka Laut

PROSESNEWS.ID, BUTON TENGAH – Penjabat Bupati Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) Dr Andi Muhammad Yusuf menyebut salah satu faktor kecelakaan laut (laka laut) yang terjadi saat malam perayaan Hut Buteng ke-9 adalah karena over kapasitas.

Kapal penyeberangan antar desa yang menggunakan mesin katinting itu sebenarnya hanya memiliki kapasitas penumpang dikisaran 15 hingga 20 orang. Namun, malam itu nahas kapal dipaksa memuat 48 orang.

“Memang ada kesalahan juga yang dilakukan oleh pemilik moda transportasi pincara karena melebihi kapasitas penumpang. Sehingga ini sangat berbahaya dan terjadilan kecelakaan itu dan 15 orang jadi korban, ” ujar Pj Bupati Buteng, Muhammad Yusuf, saat di konfirmasi oleh sejumlah awak media usai pemakaman 15 korban laka laut, Senin (24/07/2023) sore.

Dari 48 penumpang kapal yang menyebrang antar desa itu, lanjutnya, 31 diantaranya telah kembali kerumah masing-masing. Sedangkan 2 lainnya sedang menjalani perawatan medis di puskesmas Mawasangka Timur.

Untuk mengobati kesedihan keluarga korban, terang Muhammad Yusuf, Pemda Buteng memberikan santunan kepada 15 keluarga korban yang mengalami kecelakaan laut.

“Tadi kita sudah memberikan santunan kepada masing-masing keluarga. Mudah-mudahan bisa sedikit mengobati ataupun memberi keringanan,” ungkapnya

Yusuf menambahkan, terkait dengan moda transportasi laut di Buteng, pihaknya akan segera membuatkan regulasi khusus untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Ini tentu jadi catatan kita kedepan, khususnya untuk moda transportasi laut kita yang selama ini intens digunakan oleh masyarakat akan kita kaji. Ini akan jadi perhatian khusus termaksud bagaimana safetynya terkait apakah itu pelampung termaksud kapasitas penumpang kapal,” terangnya

Diketahui, pada Minggu malam (23/07/2023) telah terjadi laka laut terhadap kapal penyeberangan antar desa di teluk Mawasangka Tengah.

Kapal penyeberangan yang mestinya memuat kapasitas penumpang maksimal 20 orang, malam itu dipaksa memuat penumpang hingga 48 orang. Akibatnya 15 orang meninggal dunia dan 33 orang lainnya dinyatakan selamat, walaupun 2 diantaranya saat ini sedang menjalani perawatan.

Reporter: Win

Recent Posts

Antisipasi Kerawanan Pemungutan Suara, Bawaslu Kota Gorontalo Petakan 18 Indikator TPS Rawan

PROSESNEWS.ID - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Gorontalo memetakan potensi kerawanan di Tempat Pemungutan…

11 jam ago

Paslon Gusnar – Idah Mendominasi Semua Segmen Pemilih di Gorontalo

PROSESNEWS.ID – Hasil survei terbaru mengenai preferensi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo 2024 menunjukkan bahwa…

12 jam ago

KPU Pohuwato Libatkan ASN dan Guru Sosialisasikan Partisipasi Pemilu 2024

PROSESNEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pohuwato menggandeng Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk para camat…

12 jam ago

Belum Ada Pendaftar dalam Seleksi Jabatan Sekda Kabupaten Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Seleksi terbuka untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo…

13 jam ago

Helmi Rasid Sebut Sekda Boalemo sebagai Pembohong Soal Perbup Kewenangan Desa

PROSESNEWS.ID, BOALEMO - Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Boalemo Helmi Rasid, mengaku kecewa dan merasa…

16 jam ago

Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Disambut Positif Pemkot Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Polresta Gorontalo Kota meluncurkan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Nasional Polri, Rabu (20/11/2024). Program…

17 jam ago