PROSESNEWS.ID – Sejumlah pemuda memperingati anniversary ke-3 ambruknya jembatan di Desa Molowahu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, pada Minggu (08/12/2024).
Momentum ini tergolong unik dan langka, namun memiliki pesan mendalam untuk pemerintah, baik di tingkat desa, kecamatan, maupun kabupaten. Pasalnya, sejak ambruk pada November 2021, hingga kini belum ada upaya perbaikan yang dilakukan oleh pemerintah, meskipun jalan tersebut merupakan akses utama bagi masyarakat setempat maupun masyarakat umum.
Danang Kusuma, salah satu pemuda Desa Molowahu, mengaku prihatin dengan kondisi tersebut karena sangat menghambat perekonomian dan aktivitas masyarakat.
“Peringatan anniversary yang kami gelar bersama rekan-rekan ini adalah bentuk protes terhadap pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo yang belum memberikan respons atas keluhan masyarakat,” ungkap Danang.
Menurut Danang, sebelumnya sempat ada kunjungan dari pemerintah daerah bersama DPRD Kabupaten Gorontalo, namun hingga kini, tiga tahun berlalu, belum ada realisasi.
Danang juga menyebut sosok Al-Ghazali Katili, anggota DPRD Kabupaten Gorontalo, telah membawa aspirasi masyarakat ke Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). Ia berharap hal ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah.
“Jembatan ini menjadi salah satu akses utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik itu pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi. Perbaikan jembatan ini sangat penting,” tambah Danang.
Lebih jauh, ia menekankan, Desa Molowahu merupakan wilayah yang subur dengan hasil tani, destinasi wisata, serta sumber daya manusia yang unggul. Karena itu, perbaikan jembatan ini akan memberikan dampak luas bagi masyarakat desa maupun daerah secara keseluruhan.
Kepala Desa Molowahu, Irwandi Ibrahim, turut mengapresiasi aksi pemuda ini dengan harapan pemerintah daerah segera menanggapi keluhan masyarakat.
“Saya bersyukur, semoga dengan adanya aksi ini, pemerintah daerah bisa peka. Kami sebagai pemerintah desa sudah berusaha mengajukan permohonan dan memenuhi semua administrasi, tapi belum ada realisasinya,” jelas Irwandi melalui telepon WhatsApp.
Ia menambahkan, pemerintah desa telah berupaya membangun jembatan manual sebanyak tiga kali sebagai solusi sementara.
Sementara itu, Al-Ghazali Katili, anggota DPRD Kabupaten Gorontalo dari Dapil Tibawa, mengungkapkan rencana kunjungannya ke Jakarta pada awal tahun 2025 untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat terkait jembatan ini kepada BNPB.
“Saya Januari 2025 akan balik ke Jakarta,” singkat Al-Ghazali.