Kab. Buton Tengah

RDP Bersama Eksekutif, 2 Aleg DPRD Buteng Soroti Pembangunan Kantor Bupati

PROSESNEWS.ID, Buton Tengah – Pembangunan kantor Bupati Buton Tengah (Buteng) yang baru diresmikan oleh Pj Gubernur Sultra pada Jumat (19/4/24) lalu kini mulai disorot pengerjaannya. Hal itu datang dari 2 anggota legislatif asal partai Golkar, Sa’adia dan Nasdem, Samirun, saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama eksdekutif, Senin (05/08/2024) sore.

“Banyak di medsos saat ini bertebaran, baik itu gambar maupun informasi kalau kantor bupati yang baru dibangun sudah mulai alami kerusakan dan sebelumnya kami sudah tanyakan soal ini tapi belum mendapatkan jawaban,” ucap Sa’adia, dalam RDP.

Politisi senior golkar ini kemudian mengungkap kebingungannya soal kantor megah yang menelan anggaran puluhan milyar tersebut. Pasalnya, belum lama diresmikan tapi malah sudah mulai alami beberapa kerusakan.

“Sebenarnya bangunan itu (kantor bupati) sudah 100 persen pengerjaannya atau belum sich dan bagaimana evaluasinya oleh pihak terkait. Katanya hampir di setiap wc, dinding, AC dan plafon sudah alami kerusakan,” katanya.

Sehingga sebagai lembaga yang memiliki fungsi kontrol dan pengawasan, terang Sa’adia, dirinya berhak mengetahui detail terkait pekerjaan kantor yang menjadi kebanggan daerah.

Sementara itu, Politisi Nasdem, Samirun, juga mengungkap hal yang sama. Ia mengatakan pembangunan kantor yang didesign sejak 2022 dan pengerjaannya di awal tahun 2023 tersebut berbanding terbalik dengan fakta di lapangan.

Kemegahan kantor tersebut, menurut Samirun, dibungkus kerapuhan, walaupun sudah menelan anggaran yang banyak.

“Jujur saya belum pernah ke kantor bupati, tapi melihat postingan kalau kantor itu mulai rusak dengan bocornya beberapa bagian misal seperti DAK, plafon atau apa itu saya kira cukup memprihatinkan kita,” kata Samirun.

Harusnya pembangunan kantor yang menelan anggaran miliyaran, sambungnya, mendapatkan pengawasan yang ketat. Tentu itu menimbulkan banyak pertanyaan.

“Apakah ini pengerjaannya yang tidak mengikuti standar atau ada kelalaian dalam pengawasan. Bahkan selain yang disebutkan oleh rekan saya ibu Sa’dia tadi, infonya lift di kantor itu juga katanya rusak padahal anggarannya telah dicairkan,” ucap Samirun.

Pada kondisi seperti itu, Lantas Samirun meminta kepada pihak Pemda untuk membuka semua semua data tentang pembangunan kantor bupati.

“Sebenarnya pada rapat seperti ini kami (DPRD) butuhkan data untuk kita bahas bersama, bukan hanya berdiskusi tanpa data di sini,” pintanya.

Menanggapi hal itu, kepala Dinas PU, Said, memberikan jawaban atas semua hal yang dipertanyakan. Menurutnya, apa yang disampaikan oleh sejumlah anggota dewan terkait robohnya beberapa plafon itu benar.

Selain itu, adanya air yang masuk ke dalam bangunan dan setelah diidentifikasi diketahui ternyata masalahnya ada pada silokon kaca.

“Gambar itu diambil pada bulan 4 lalu dan titiknya itu saya tau di mana semua. Tapi semua itu sekarang sudah dilakukan perbaikan, jadi kalau ada yang katakan kantor itu tidak baik-baik saja mungkin itu keliru dan sebenarnya lagi baik-baik amat,” kata Said.

Untuk meyakinkan semua anggota DPRD yang hadir, lantas Said, meminta waktu kepada seluruh anggota rapat agar meluangkan waktu berkunjung ke kantor bupati. Sebab, penyedia telah melakukan perbaikan di semua bangunan yang alami masalah.

“Jadi kalau ada waktu kita bisa berkunjung ke sana untuk melihat langsung. Untuk bangunannya disepakati bersama penyedia masa pemeliharaannya itu selama satu tahun hingga 2025,” ungkapnya

Setelah menjelaskan panjang lebar soal teknis pekerjaan pembangunan kantor bupati, dari pantauan awak media, kesimpulan rapat memutuskan akan dilakukan tinjauan lapangan oleh seluruh anggota DPRD Buteng guna memastikan kondisi bangunan yang katanya telah dilakukan perbaikan.

Rencana peninjauannya dijadwalkan akan dilakukan pada hari ini, Selasa (6/8/24) usai rapat paripurna KUA-PPAS terbahas.

Dari rapat juga diperoleh informasi kalau kantor tersebut awalnya didesign dengan jumlah anggaran senilai 61 miliyar. Karena kondisi tertentu lantas dipangkas hingga menjadi 50 miliyar saja.

Diketahui, rapat dengar pendapat dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Buteng, Bobi Ertanto bersama wakil, Adam, serta dihadiri oleh Pj Sekda Buteng, La Saripi dan dinas teknis dan konsultan pekerjaan kantor Bupati.

Reporter: Win

Recent Posts

Antisipasi Kerawanan Pemungutan Suara, Bawaslu Kota Gorontalo Petakan 18 Indikator TPS Rawan

PROSESNEWS.ID - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Gorontalo memetakan potensi kerawanan di Tempat Pemungutan…

7 jam ago

Paslon Gusnar – Idah Mendominasi Semua Segmen Pemilih di Gorontalo

PROSESNEWS.ID – Hasil survei terbaru mengenai preferensi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo 2024 menunjukkan bahwa…

7 jam ago

KPU Pohuwato Libatkan ASN dan Guru Sosialisasikan Partisipasi Pemilu 2024

PROSESNEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pohuwato menggandeng Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk para camat…

8 jam ago

Belum Ada Pendaftar dalam Seleksi Jabatan Sekda Kabupaten Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Seleksi terbuka untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo…

8 jam ago

Helmi Rasid Sebut Sekda Boalemo sebagai Pembohong Soal Perbup Kewenangan Desa

PROSESNEWS.ID, BOALEMO - Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Boalemo Helmi Rasid, mengaku kecewa dan merasa…

11 jam ago

Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Disambut Positif Pemkot Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Polresta Gorontalo Kota meluncurkan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Nasional Polri, Rabu (20/11/2024). Program…

12 jam ago