Universitas Negeri Gorontalo

Rektor Eduart Ingatkan Bonus Demografi Bisa Jadi Bom Waktu

PROSESNEWS.ID – Istilah dan pemikiran tentang para pencari kerja yang lekat di masyarakat luas, harus dirubah minsetnya menjadi para pelaku pencipta lapangan kerja.

Hal itu disampaikan oleh Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT., saat memberikan sambutan pada pekan Job Fair 2023 di Indoor Tenis UNG, Rabu (9/8/2023).

“Istilah pencari kerja atau pencaker harus kita rubah jadi para pelaku pencipta lapangan kerja,” tutur Eduart.

Eduart menjelaskan, semakin banyak pemerintah menyediakan lowongan pekerjaan, dan sebesar apapun usaha yang dilakukan oleh kementrian hingga pemerintah daerah terkait, tentunya tidak bisa menjawab seluruh kebutuhan tenaga para pencari kerja.

Ia menilai, hal tersebut dipicu dengan Indonesia yang saat ini bakal menuju ke era Bonus Demografi.

“Bonus demografi adalah saat jumlah usia produktif di Indonesia dua kali lipat lebih besar daripada balita dan usia hamil,” tambahnya.

Eduart juga mengingatkan, bonus demografi bisa menjadi peluang dan modal bagi suatu daerah. Tetapi disisi lain, bonus demografi bisa menjadi bom waktu yang satu saat bakal menjadi ancaman bagi daerah tersebut apabila tidak dimanfaatkan dengan baik.

“Kalau saja di tahun 2035 bonus demografi, tapi bonus demografi datang lebih cepat, di tahun 2030 mungkin kita ada di puncak bonus demografi,” ucapnya.

Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah pemilih pada pemilihan umum, pemilihan presiden hingga pemilihan kepala daerah pada 2024 nanti, mayoritas diduduki oleh pemilih milenial.

“Artinya sudah lebih dari separuh jumlah pemilih itu anak muda,” sambungnya.

Di saat yang sama, Rektor Eduart juga menjelaskan soal bonus demografi akan menjadi bom waktu jika tidak dipersiapkan dengan baik.

Bonus demografi dikatakan bom waktu oleh Eduart, apabila beberapa tahun kedepan, para anak muda milenial tidak produktif. Maka besar kemungkinan Indonesia akan dipenuhi oleh penduduk usia lanjut yang tidak produktif dan tidak punya pendapatan serta tabungan di masa tuanya.

“Tentunya hal tersebut, bonus demografi itu akan menjadi beban negara apabila tidak kita seriusi,” tegasnya.

Reporter: Azil Umar

Recent Posts

Mahasiswa UNG, Silvana Lamanda Raih Emas di Asean University Games 2024

PROSESNEWS.ID – Mahasiswi Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo, Silvana…

6 jam ago

Verifak Bapaslon Perseorangan Boalemo Selesai Tepat Waktu, Rekapitulasi Dilanjutkan di PPK

PROSESNEWS.ID - Verifikasi faktual dukungan bakal pasangan calon (Bapaslon) bupati dan wakil bupati jalur perseorangan…

6 jam ago

Kostantinus Bukide Minta ASN dan Kades Netral Jelang Pilkada

PROSESNEWS.ID, Buton Tengah - Penjabat Bupati (Pj) Buton Tengah (Buteng) Kostantinus Bukide, menyampaikan ada beberapa…

8 jam ago

Nelson Sebut Keluarga Memiliki Peran Peting dalam Membangun Negara

PROSESNEWS.ID - Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menyebut keluarga merupakan penentu dalam memajukan suatu negara. Hal…

12 jam ago

KPU Kabgor Gelar Bimtek Pengelolaan Hibah Pilkada 2024

PROSESNEWS.ID — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Ketua Panitia…

12 jam ago

KIP Provinsi Gorontalo Optimalisasi Dana Hibah hingga Akhir 2024

PROSESNEWS.ID - Dinas Kominfo dan Statistik menggelar Rapat Monitoring dan Evaluasi Dana Hibah Komisi Informasi…

16 jam ago