
PROSESNEWS.ID – Suasana Bandara Djalaluddin Gorontalo yang semula kondusif mendadak berubah mencekam. Puluhan massa tiba-tiba mencoba menerobos kawasan bandara, pada Kamis (18/12/2025), sambil berteriak dan mencari seorang pimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas).
Massa menyebar dari pintu masuk hingga ke ruang tunggu penumpang, menciptakan kepanikan di area bandara. Menilai situasi semakin tidak terkendali, pihak bandara segera meminta bantuan aparat keamanan.
Tak lama berselang, pasukan Brimob Polda Gorontalo tiba dengan perlengkapan lengkap dan langsung melakukan tindakan pengamanan. Massa berhasil dipukul mundur, sementara pimpinan ormas yang menjadi sasaran aksi segera diamankan ke lokasi yang lebih aman.
Namun amarah massa belum mereda. Karena tidak menemukan orang yang dicari, sekelompok massa kemudian menyandera seorang petugas bandara. Proses pembebasan berlangsung dramatis. Petugas Brimob terpaksa melumpuhkan dua orang penyandera bersenjata tajam demi menyelamatkan korban.
Aksi anarkis berlanjut dengan pembakaran satu unit mobil yang terparkir di halaman bandara. Kobaran api sempat membesar sebelum akhirnya berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran.
Aparat keamanan terus melakukan penyisiran hingga massa sepenuhnya keluar dari kawasan bandara. Situasi pun kembali aman dan operasional bandara berjalan normal.
Belakangan diketahui, rangkaian kejadian menegangkan tersebut merupakan simulasi penanganan keadaan darurat keamanan penerbangan yang digelar Bandara Djalaluddin Gorontalo bekerja sama dengan Brimob Polda Gorontalo.
Kepala Bandara Djalaluddin, Joko Harjani, mengatakan simulasi ini merupakan kewajiban sesuai undang-undang dan regulasi penerbangan yang mengharuskan latihan pengamanan dilakukan minimal satu kali dalam setahun.
“Simulasi ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan seluruh unsur pengamanan bandara dalam menghadapi situasi darurat yang berpotensi mengganggu keselamatan penerbangan,” ujarnya.
Dengan latihan rutin tersebut, diharapkan Bandara Djalaluddin Gorontalo selalu siap menghadapi berbagai ancaman demi menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jasa penerbangan.













