Oleh: Sitti Rachmi Masie, Dosen FSB Universitas Negeri Gorontalo
PROSESNEWS.ID – Santri cerdas di medan politik adalah langkah penting untuk memastikan bahwa suara santri sebagai bagian dari masyarakat, terdengar dan memberikan dampak yang signifikan bagi bangsa. Esai ini bertujuan membahas langkah santri yang dapat berkontribusi secara positif dalam dunia politik, sekaligus menghadapi tantangan yang ada.
Dari pesantren ke medan juang
Menegakkan kebenaran, tak pernah goyang
Resolusi jihad, doa berkumandang
Menjaga tanah air, untuk jaya dan berkembang.
Hari Santri, yang diperingati setiap 22 Oktober, merupakan momen penting untuk merenungkan peran santri dalam sejarah dan pembangunan bangsa. Hari ini tidak hanya merayakan keberadaan santri sebagai pelajar dan penuntut ilmu, tetapi juga mengingatkan tentang makna kontribusi mereka dalam perjuangan kemerdekaan dan penguatan identitas bangsa. Dalam era demokrasi yang semakin berkembang, peran santri sebagai generasi muda yang berpendidikan di pondok pesantren semakin relevan, terutama di medan politik. Santri cerdas tidak hanya berperan sebagai pemilih, tetapi juga sebagai agen perubahan yang dapat memengaruhi dinamika politik di Indonesia.
Pendidikan di pesantren mendorong santri untuk berpikir kritis dan bijak, sehingga mereka mampu menghadapi berbagai isu sosial dan politik dengan kearifan lokal. Dalam konteks ini, santri cerdas menjadi sumber daya manusia yang diharapkan dapat membawa perubahan positif di masyarakat. Mereka tidak hanya diajarkan untuk memilih pemimpin, tetapi juga untuk menjadi pemimpin yang berintegritas.
Kesadaran politik di kalangan santri sangat penting untuk memperkuat demokrasi. Melalui diskusi, kajian, dan pendidikan politik di pesantren, santri dapat memahami pentingnya partisipasi aktif dalam pemilihan umum, termasuk pemilihan kepala daerah. Meskipun memiliki potensi besar, santri cerdas di medan politik menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya akses terhadap informasi politik yang akurat. Banyak santri yang belum sepenuhnya memahami dinamika politik lokal dan nasional. Selain itu, praktik politik uang dan manipulasi suara masih menjadi masalah serius yang dapat mengganggu proses demokrasi.
Santri cerdas memiliki peran strategis dalam memperkuat demokrasi di Indonesia. Dengan kearifan yang mereka miliki, santri dapat menjadi pendorong perubahan positif di masyarakat, serta menjadi agen yang mendidik dan meningkatkan kesadaran politik. Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, dengan kolaborasi antara santri, kiai, dan masyarakat, langkah menuju masa depan politik yang lebih baik dapat terwujud. Dengan semangat yang tinggi, santri dapat mengambil peran aktif dalam dunia politik, memperjuangkan kepentingan masyarakat, dan mewujudkan pemimpin yang berintegritas dalam setiap pemilihan, termasuk pemilihan kepala daerah.
PROSESNEWS.ID - Polresta Gorontalo Kota meluncurkan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Nasional Polri, Rabu (20/11/2024). Program…
PROSESNEWS.ID - Seluruh sekolah di Kota Gorontalo yang mengelola dana bantuan operasional sekolah pendidikan (BOSP)…
PROSESNEWS.ID - TP PKK Kota Gorontalo terus menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan program Pos Pelayanan Terpadu…
PROSESNEWS.ID - Penjabat (Pj) Wali Kota Gorontalo, Ismail Madjid diwakili Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan…
PROSESNEWS.ID - Pemerintah Kota Gorontalo menjalin kerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo untuk optimalisasi penerimaan…
PROSESNEWS.ID - Seperti dugaan banyak pihak menjelang debat kedua, pasangan dengan tagline GAS (Gusnar-Idah) kembali…