PROSESNEWS.ID – Setelah kemarin Kamis, (30/4/2020), Gubernur Gorontalo menyalurkan bantuan bahan pangan kepada masyarakat di Kecamatan Gentuma Raya, kali ini Gubernur Rusli salurkan bantuan pada warga di Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (01/05/2020).
Adapun penerima bantuan bahan pangan tersebut, sebanyak 1000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 10 desa yang ada di Kecamatan Tomilito. Teknisnya sembako diserahkan secara simbolis kepada lima warga, sisanya dibagikan oleh pemerintah desa ke rumah masing-masing.
Sembako gratis yang dikemas dalam bantuan pangan bersubsidi juga dikenal dengan bakti sosial NKRI Peduli. Bantuan yang diberikan berupa beras 5 kg, gula 1 kg, minyak goreng 1 liter, ikan segar 1 kg, telur 10 butir, bawang merah, bawang putih dan cabe rawit masing-masing setengah kilogram.
Saat ini, tercatat telah ada 20.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mendapatkan sembako gratis.
Dalam sambutannya, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyampaikan, agar bantuan ini harus tersalurkan kepada masyarakat yang benar-benar tergolong tidak mampu.
“Sehingganya, saya tidak mau ada pilih kasih. Mentang-mentang keluarganya aparat desa, jadi seenaknya dapat bantuan padahal dia mampu. Jangan ada yang seperti itu ya. Tolong di awasi, kalau ada laporan dan terbukti akan saya tindak tegas,” tegas Rusli.
Dengan adanya bantuan sembako gratis dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo pun, disambut bahagia oleh warga.
Rasa syukur diungkapkan oleh Juhria Rajawali (46 tahun). Warga Desa Molantadu yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga tersebut mengaku bantuan yang ia terima mampu meringankan kebutuhannya sehari-hari.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur mendapatkan bantuan dari pemerintah ini. Untuk beberapa hari kedepan saya tidak perlu khawatir lagi,” ungkap Juhria.
Senada dengan Juhria, Yakson Rumuwat (62 tahun) yang sehari-harinya mengais rezeki sebagai petani rempah menuturkan, dalam masa pandemi yang mengharuskannya berdiam diri di dalam rumah, ia tidak memiliki pemdapatan sama sekali. Maka bantuan dari pemerintah dianggapnya sebagai angin segar untuk keluarganya.
“Saya tidak bisa ke kebun karena takut juga. Mau jualan di pasar juga tidak berani. Saya juga tidak punya pemasukan lain. Saya bersyukur sekali diberi bantuan dan saya ucapkan terima kasih untuk Pak Gubernur,” jelas Yakson. (Ads).