PROSESNEWS.ID – Banyaknya keluhan dari berbagai pihak mengenai tentang pengantrian pengisian bahan bakar premium di SPBU Provinsi Gorontalo mendapat perhatian khusus dari Dewan Provinsi (Deprov) Gorontalo.
Menanggapi akan hal tersebut Komisi II Deprov Gorontalo, Menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP). Yang turut menghadirkan owner-owner SPBU di Gorontalo serta Dinas Penanaman dan Energi Sumber Daya Mineral (DPM ESDM).
“Sudah beberapa pekan sebelumnya, di Provinsi Gorontalo telah terjadi antrian yang cukup panjang di setiap SPBU. Olehnya, kami mengundang kepada pihak SPBU dan DPM ESDM guna mencari solusi terhadap permasalahan ini,” ucap Espin Tulie selaku Ketua Komisi II Deprov Gorontalo.
Espin menambahkan, tentunya melalui RDP kali ini kami ingin menggali serta mencari tahu apa permasalahan yang bisa menyebabkan antrian yang berkepanjangan. Dan dari hasil rapat ini, kami mendapatkan beberapa kesimpulan, salah satunya harus ada ketegasan pemerintah daerah bagi para pengantri BBM bersubsidi yang dekat dari pertamina.
“Mengapa kita harus memberikan ketegasan kepada para pengejar bensin ?. Sebab, yang mengantri adalah orang yang sama dan itu sudah menjadi profesi mereka,” ujar Espin Tulie
Lanjut Espin Tulie membeberkan, bahwa pada tanggal 14 maret 2021 kemarin, telang dilauncingnya program langit biru yang diluncurkan oleh pihak pertamina. Dimana tujuan utamanya untuk menjaga lingkungan agar tidak tercemar dengan polusi polusi yang dihasilkan dari BBM.
“Sudah ada beberapa SPBU yang menjalankan program langit biru. Program ini adalah premium bersubsidi dan pertalite disandingkan dengan harga yang sama, jadi harga pertalite sudah sama harga dengan premium bersubsidi.
Dalam kesempatan itu pula, Sales Branch Manager Rayon IV Sulutgo Fadlan menuturkan, terkait dengan kelancaran distribusi SPBU yang ada di Provinsi Gorontalo sudah mendapatkan beberapa solusi dan tentunya kami terus menindaklanjuti hal ini.
Fadlan menuturkan, adapun terkait program langit biru, sudah ada tiga SPBU di Kota Gorontalo dan enam di kabupaten Gorontalo yang menjalankan program tersebut.
“Alhamdulilah ini diterima dengan sangat baik oleh masyarakat yang menerima harga pertalite sama dengan harga premium,” tutup Fadlan.
Reporter : Abd Kadir Djauhar