PROSESNEWS.ID – Pemerintah Kabupaten Gorontalo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar rapat koordinasi penanganan anak putus sekolah sebagai langkah strategis untuk menekan angka putus sekolah yang masih tinggi di daerah tersebut.
Rapat koordinasi ini menghadirkan seluruh kepala desa se-Kabupaten Gorontalo dan dibuka langsung oleh Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi.
Dalam wawancara bersama media, Sofyan menjelaskan bahwa kehadiran para kepala desa sangat diperlukan untuk melakukan verifikasi dan validasi ulang data anak putus sekolah di wilayah masing-masing.
Karenanya, kata Sofyan, berdasarkan data base Kementerian Pendidikan, tercatat masih ada 9.150 anak putus sekolah di Kabupaten Gorontalo.
“Nanti kepala desa akan mengkroscek dan memvalidasi kembali data tersebut, apakah sesuai dengan kondisi riil di setiap desa,” jelasnya.
Sofyan menambahkan bahwa setelah verifikasi data selesai, pemerintah daerah akan menyiapkan langkah kebijakan yang lebih konkret untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Kalau anak itu masih berada pada usia sekolah, maka akan diarahkan kembali ke sekolah terdekat. Namun jika usianya sudah melewati usia sekolah formal, akan diikutkan program paket sesuai jenjangnya,” lanjutnya.
Upaya tersebut, kata Sofyan, merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam mendukung target wajib belajar 13 tahun serta mempersiapkan generasi daerah menghadapi bonus demografi Indonesia 2045.
















