PROSESNEWS.ID – Hujan dengan intensitas tinggi yang tiap kali mengguyur wilayah Provinsi Gorontalo, bisa dipastikan akan menyisakan kisah pahit bagi warga Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo, khususnya bagi mereka yang tinggal di kawasan bantaran Sungai Bone.
Pasalnya, tiap kali turunnya hujan dengan intensitas yang tinggi, akan mengakibatkan meluapnya Sungai Bone yang menjadi faktor terbesar penyebab terjadinya banjir , khsusnya bagi 2 kabupaten yang dialirinya, yakni Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo.
Seperti yang terjadi pada pekan lalu, sedikitnya 9.415 warga yang harus meninggalkan rumahnya akibat banjir yang melanda kawasan pemukiman mereka berdasarkan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo pada, Sabtu (4/7/2020).
Sementara, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie pada saat menyerahkan bantuan di Kecamatan Suwawa Selatan dan Botupingge pada Kamis (2/7/2020), menyebutkan bahwa pembangunan waduk menjadi solusi untuk mengatasi banjir di Kota Gorontalo dan Bone Bolango yang diakibatkan meluapnya Sungai Bone tiap kali terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi.
Menanggapi hal tersebut, Sun Biki selaku anggota DPRD Provnsi Gorontalo yang berasal dari Partai Golkar, mengaku mendukung sepenuhnya perjuangan gubernur 2 periode tersebut. Bahkan dirinya mengaku, perencanaan pembangunan waduk Bone Ulu ini sudah ada sejak masa pemerintahan Presiden B.J Habibie, Selasa (07/07/2020).
“Rencana ini sudah ada sejak Pak Habibie masih menjabat sebagai Presiden dan pada saat saya masih anggota DPRD Sulawesi Utara. Beliau berpikiran, dengan adanya waduk multy purpose dan multyflyer effect ini, selain menjadi penampungan air baku, akan menjadi sumber air bersih dan sumber air bagi irigasi bagi ribuan hektar sawah, dan bahkan mampu menjadi sumber tenaga untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA),” terang Sun Biki.
Lebih lanjut, dirinya menambahkan dengan adanya waduk ini, mampu mengendalikan air Sungai Bone yang menjadi ancaman banjir tiap kali meluap tanpa kendali jika terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi. Dan ini merupakan ancaman bagi besar bagi warga yang dapat merugikan material hingga nyawa mereka.
“Ini ancaman bagi warga, dan semua elemen harus bersinergi untuk keluar dari ancaman banjir ini,” jelasnya.
Tapi, kata Sun Biki, hingga saat ini masih ada hambatan yang dialami, salah satunya ialah penolakan pembebasan lahan yang dilakukan oleh sebagian warga.
Lanjutnya, bahkan acapkali penolakan tersebut dipimpin langsung oleh oknum kepala desa atau bahkan oknum camat yang berada di kawasan perencanaan waduk tersebut.
“Secara pribadi dan atas nama lembaga, saya berharap agar Gubernur Rusli Habibie dapat mengaktualisasikan perencanaan yang baik ini sebagai legacy atas kepemimpinannya selama 2 periode di Bumi Serambi Madinah ini. Dan sayapun berharap agar masyarakat yang memiliki lahan, mampu bekerja sama dengan pemerintah agar pembangunan waduk ini dapat terealisasikan demi kepentingan bersama,” harapnya. (Adv/RF)