PROSESNEWS.ID – Imbas dari belum selesainya proyek pengerjaan revitalisasi pusat perdagangan yang menggunakan Dana PEN, diharapkan jangan sampai dimanfaatkan oknum-oknum untuk melakukan jual beli lapak.
Hal ini diungkapkan Anggota Komisi B Supangkat Ramadan Nusi saat ditemui wartawan, baru-baru ini.
Supangkat menegaskan agar prioritas pedagang lama untuk bisa berjualan kembali, di perhatikan Pemkot Gorontalo.
“Proyek PEN yang belum selesai kemarin, kami berharap agar para pedagang-pedagang lama ini diprioritaskan. Karena sudah hancur ekonomi mereka, jangan sampai mereka ini tergusur, atau digantikan dengan para pedagang baru,”harapnya.
Dirinya mendengar keluhan, bahwa ada oknum-oknum yang memanfaatkan dengan memungut uang sekitar 1,5 Juta perlapak dari sepanjang toko Samajaya dan Binyusuf.
“Jangan sampai diganti oleh yang bukan pedagang, yang memanfaatkan dengan jual beli lapak. Sudah sampai kesaya ada yang memungut Satu Juta setengah perlapak. Ini kan Bahaya,”bebernya.
Ia sudah melaporkan keluhan tersebut ke pihak Kasatpol PP Kota Gorontalo. “Mereka juga kaget, kok ada pungutan-pungutan seperti itu,”sambungnya.
Lebih jauh, Supangkat meminta agar dari unsur terkait di Pemkota Gorontalo dan pihak kepolisian untuk bisa mengamankan. Dan memberikan rasa aman bagi para para pedagang.
“Karena pedagang-pedagang ini juga punya rasa takut. Khawatirnya jualan mereka ini akan kenapa-kenapa. Jadi, saya berharap bagi semua pihak untuk bisa menindak tegas oknum yang melakukan Pungli,”tandasnya.
Reporter : Sandri Mooduto