
PROSESNEWS.ID – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Gorontalo, Viktor Asiku, memastikan bahwa tidak ada beras oplosan yang beredar di wilayah Kabupaten Gorontalo.
Hal ini disampaikan Viktor menanggapi maraknya pemberitaan di media mengenai dugaan beras oplosan.
“Ketika kami mendapat informasi di media sosial, kami langsung turun di beberapa ritel modern seperti Alfamart, Alfamidi dan Indomeret,” jelas Viktor.
Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, Viktor mengungkapkan, beras premium dari berbagai merek yang diduga oplosan sudah tidak lagi terpajang di ritel modern.
Ia juga mengakui, pihaknya mengalami kesulitan untuk membedakan mana beras oplosan dan mana yang bukan, karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki.
Sehubungan dengan hal itu, Viktor berharap pemerintah pusat, khususnya kementerian terkait, dapat mengeluarkan instruksi atau surat resmi kepada pemerintah daerah. Langkah tersebut diharapkan menjadi dasar bagi pihaknya untuk melakukan pengawasan lebih optimal di lapangan.
Dengan adanya isu beras oplosan ini, Viktor pun mengimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam memilih beras serta memprioritaskan membeli beras lokal.
“Beras lokal kita tidak kalah baik dengan beras premium dan itu jelas produksinya disini dan tentunya kita bisa meningkatkan pendapatan petani di Gorontalo,” tandas Viktor.
Diketahui, baru-baru ini Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa sebanyak 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran standar mutu. Berbagai merek tersebut dinilai tidak memenuhi standar berat kemasan, komposisi, dan labelisasi yang semestinya, sehingga sangat merugikan masyarakat dan negara.
Reporter: Pian Enpeda









