
PROSESNEWS.ID – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan akademik yang aman, inklusif, serta bebas dari segala bentuk kekerasan.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Workshop “Penguatan Kapasitas Satgas melalui Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Universitas Negeri Gorontalo” yang berlangsung selama tiga hari di Yulia Hotel, mulai 19 hingga 21 November 2025.
Ketua Satgas PPKTP UNG, Dr. Laksmyn Kadir, M.Kes., mengatakan bahwa kegiatan strategis ini merupakan tindak lanjut nyata dari amanat Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan, serta Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual.
Menurut Laksmyn, pelaksanaan workshop bukan sebatas kegiatan administratif, melainkan bagian dari upaya strategis UNG untuk mewujudkan tata kelola kampus yang berkeadilan dan menghormati martabat setiap individu.
UNG berkomitmen bahwa SOP yang disusun nantinya akan mengatur mekanisme koordinasi terintegrasi antara Satgas dengan pimpinan fakultas, layanan konseling, pusat studi gender, hingga pihak hukum universitas sehingga proses penanganan kekerasan dapat berjalan secara holistik dan kolaboratif.
Workshop ini secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. Muhammad Amir Arham, M.E., yang mengapresiasi langkah UNG dalam memperkuat kemampuan kelembagaan dan individu anggota Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan kampus.
Dalam sambutannya, Amir berharap kegiatan tersebut dapat berjalan lancar dan menghasilkan SOP yang komprehensif sebagai panduan baku kerja Satgas.
“Pembentukan Satgas adalah langkah awal, namun penguatan kapasitas dan penyusunan SOP adalah kunci untuk memastikan mekanisme pencegahan dan penanganan dapat berjalan secara profesional, transparan, dan berpihak pada korban,” ujarnya.
Amir juga berharap hasil workshop ini menjadi pijakan kuat bagi Satgas dalam melaksanakan tugasnya secara efektif dan berkelanjutan. Dengan penguatan kapasitas, penyusunan SOP yang komprehensif, dan sinergi lintas unit, UNG menargetkan diri sebagai teladan nasional dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi negeri.














