PROSESNEWS.ID – Universitas Negeri Gorontalo (UNG) luncurkan hasil survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Survei tersebut, dilakukan sejak 15 November sampai 5 Desember.
Survei dilaksanakan berdasarkan empat tahapan, yaitu tahap pra lapangan (observasi, penentuan sampling, rekrutmen enumerator). Kemudian, tahap lapangan yang dimulai dari pelaksanaan survei dan penyebaran kuesioner, pengumpulan data sekunder, dan FGD. Setelah itu, melakukan analisis data, tahap evaluasi, dan pelaporan hasil survei.
Penelitian menggunakan mix method, dengan perpaduan antara kuantitatif atau dikenal dengan multistage random sampling dan metode kualitatif atau purposive sampling. Jumlah responden kurang lebih 525 orang, terdiri dari 50,1 persen perempuan dan 49,9 persen laki-laki yang tersebar di enam Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo.
Rektor UNG Eduart Wolok mengungkapkan, dari penelitian itu, total kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polda Gorontalo sekitar 74,1 persen. Sedangkan, tingkat kepuasan kinerja Polres sejutar 72,2 dan tingkat kepuasan Polsek sekitar 72,8.
“Tingginya angka kepuasan terhadap Polda, dimungkinkan Polda lebih bersikap responsif terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, Eduart menerangkan, lebih banyak yang menilai kondisi ekonomi daerah pada umumnya baik sekitar 47,2 persen, kondisi penegakkan hukum umumnya juga baik sekitar 58,1 persen, pemberantasan korupsi dianggap baik sekitar 47 persen dan kondisi keamanan daerah di Gorontalo baik sekitar 64,4 persen.
“Dari data ini, responden lebih puas terhadap kondisi keamanan, dibandingkan keadaan ekonomi, pemberantasan korupsi, dan penegakkan hukum,” terangnya.
Sementara, kata Eduart, untuk Polres dan Polsek harus lebih meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Karena, hasil penelitian ini kapasitas Polres dan Polsek memang perlu diperhatikan.
“Yang paling tau dalamnya seperti apa, ialah dari Polda sendiri. Kami hanya memberitahukan apa adanya sesuai dengan survei,” ujarnya.
“Ini juga merupakan program UNG, dalam merespon permasalahan-permasalahan yang terjadi di Gorontalo,” pungkasnya.
Reporter : Reza Saad