Virall !! Siswi SMP di Limboto Asyik Ngelem

PROSESNEWS.ID – Institusi pendidikan di Gorontalo kembali tercoreng. Kali ini ulah enam Siswi SMP 1 Limboto Kabupaten Gorontalo. Perilaku yang tidak terdidik itu, terbongkar saat vidio dengan durasi enam belas detik itu virall di media sosial.

Ironisnya, masih menggunakan seragam sekolah. Enam sisiwi itu nekat melakukan tindakan tidak terpuji, disalah satu rumah pelajar di wilayah Limboto. Dari cara mereka ngelem, kelihatannya siswi itu sudah sangat kecanduan.

Tidak ada yang harus disalahkan dalam insiden ini. Hanya saja, orang tua harus lebih sigap lagi untuk mengawasi pergaulan anak. Dengan kemajuan teknologi, memudahkan anak untuk berkomunikasi dengan siapa saja. Bahkan bisa mengakses apa saja yang mereka inginkan. Hingga begitu, pergaulan mereka tidak terkontrol lagi.

Belum lagi dengan tingkat kesibukan orang tua, menyebabkan perilaku anak tidak lagi terpantau. Pembentukan karakter siswa tidak bisa diserahkan sepenuhnya pada Sekolah. Sebab, waktu anak didik lebih banyak di luar dari pada berada di sekolah. Maka perlu pengawasan ekstra ketat dari orang tua.

Saat dikonfrimasi pihak sekolah, membenarkan insiden enam siswi tersebut pada saat luar jam sekolah. Pihak SMP 1 Limboto pun, sudah melakukan berbagai macam upaya.

Kepala Sekolah SMP 1 Limboto Irawan Dj. Podu, menuturkan upaya sekolah sudah dilakukan. Dengan memanggil masing-masing orang tua, untuk membicarakan persoalan ini. Begitu juga, Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo juga sudah dikoordinasikan, bahkan perwakilan Diknas sudah turun.

“Sejak pagi ini kami sudah turun menangani persoalan yang dilakukan peserta didik ini. Para sisiwi itu juga mengakui kesalahan mereka, dan itu sudah diluar jangkauan guru. Karena mereka melakukan perbuatan itu selesai ujian dan sudah diluar jam sekolah,” ujarnya.

Lebih lanjut kata Irwan, dari beberapa siswa diantaranya persoalan itu belum diketaui orang tuanya. Sehingga sekolah mengundang orang tua mereka untuk membicarakan masalah itu. Dengan harapan semua ada jalan keluar, untuk menyelamatkan anak-anak didik. (RN)