PROSESNEWS.ID – Menjelang bulan suci Ramadan 1443 Hijriah, stok kebutuhan pokok di Gorontalo dalam kondisi surplus. Hal itu dipastikan setelah Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim bersama unsur Forkopimda, Satgas Pangan, dan instansi terkait lainnya melakukan pemantauan stok dan harga ke gudang distributor, Pasar Sentral Kota Gorontalo, gudang Bulog, dan retail modern Hypermart.
“Hasil pemantauan kami pada umumnya stok kebutuhan pangan di Provinsi Gorontalo jelang bulan suci Ramadan tersedia, tetapi memang harganya bervariatif,” kata Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim usai memimpin pemantauan yang dilanjutkan dengan rapat koordinasi stabilisasi harga kebutuhan pokok di Hotel Magna, Kota Gorontalo, Jumat (25/3/2022).
Kondisi tersebut berlaku pula untuk minyak goreng yang beberapa waktu lalu mengalami kelangkaan. Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Gorontalo Risjon Sunge mengungkapkan, stok minyak goreng yang sudah masuk ke 12 distributor sejak Februari hingga 25 Maret 2022 sebanyak 1.226.000 liter. Stok tersebut di luar jatah yang diberikan oleh Menteri Perdagangan RI ke Provinsi Gorontalo sebanyak 1 juta liter/bulan.
“Setiap harinya akan masuk ke Gorontalo sebanyak 10 ribu liter minyak goreng. Mudah-mudahan dengan kondisi ini bisa menstabilkan harga,” ujar Risjon.
Dari hasil pemantauan di gudang distributor Cipta Langgeng, tersedia stok minyak goreng kemasan sebanyak 50 ribu liter yang dijual dengan harga Rp24.300/liter. Di Hypermart juga tersedia stok minyak goreng kemasan sederhana dan premium yang masing-masing dijual dengan harga Rp26.150/liter dan Rp30.250/liter. Sementara untuk Bulog Gorontalo akan segera masuk dalam sehari dua ini minyak goreng kemasan sederhana sebanyak 30 ribu liter dengan harga jual dipatok sebesar Rp20 ribu/liter.
Sementara untuk stok beras di gudang Bulog sebanyak 972 ton dengan ketahanan stok selama tiga bulan ke depan hingga Juni 2022. Juga akan masuk 25 ton gula pasir yang dijadwalkan sebelum Ramadan.