PROSESNEWS.ID – Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim, menyerahkan bantuan sosial (bansos) beras untuk Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) tahun 2020 dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo, Selasa (15/9/2020).
Bantuan tersebut, diserahkan secara simbolis Wagub Idris kepada bupati dan wali kota se Provinsi Gorontalo di aula rumah jabatan Wagub.
Idris mengungkapkan, sasaran penerima bansos beras tahun 2020 sebanyak 61.091 KPM PKH yang terkena dampak pandemi Covid-19, tersebar di seluruh kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo. Bansos beras diberikan selama tiga bulan dari Agustus hingga Oktober 2020, dan setiap KPM menerima bantuan sebanyak 15 kilogram perbulan. Total bansos beras tahun 2020 sebanyak 2.749.095 kilogram.
“Bansos beras ini merupakan salah satu program Jaring Pengaman Sosial dalam rangka penanganan dampak pandemi Covid-19,” kata Wagub Idris Rahim dalam sambutannya.
Idris menambahkan, Pemprov Gorontalo tahun ini mengintervensi masyarakat miskin dengan berbagai program sosial. Selain bantuan di sektor pertanian, perikanan, kesehatan, dan pendidikan, ada juga bantuan untuk peningkatan ekonomi kerakyatan, bantuan kebutuhan pokok bersubsidi NKRI Peduli, serta penyediaan berbagai infrastruktur dasar.
“Diharapkan dengan berbagai bantuan ini dapat meringankan beban rumah tangga miskin, khususnya penerima PKH yang terdampak Covid-19,” ujar Wagub.
Kabupaten Gorontalo menerima bansos beras terbanyak sejumlah 1.084.545 kilogram untuk 24.101 KPM. Selanjutnya Kabupaten Bone Bolango dengan jumlah 415.620 kilogram untuk 9.236 KPM, Kabupaten Boalemo dengan jumlah 414.630 kilogram untuk 9.214 KPM, Gorontalo Utara sebanyak 311,400 kilogram untuk 6.920 KPM, Pohuwato 271,530 kilogram untuk 6.034 KPM, serta Kota Gorontalo 251,370 kilogram untuk 5,586 KPM.
Guna memastikan beras bansos yang akan disalurkan kepada masyarakat berkualitas dan jumlahnya tepat, Dinas Sosial Provinsi Gorontalo telah melakukan pengecekan langsung ke gudang Bulog Sub Divisi Regional Gorontalo. Pengecekan meliputi tampilan warna dan bau beras, serta timbangan untuk setiap paket bantuan.
“Bansos beras ini dengan kualitas medium. Kami bahkan bersama Dinas Sosial Kabupaten/Kota telah mengambil contoh beras untuk di uji tanak,” tandas Risjon. (Ads)