PROSESNEWS.ID – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Sofyan Puhi melakukan Reses di Dusun IV Desa Lupoyo, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Kamis (10/02/2022).
Dalam reses tersebut, warga keluhkan kosongnya minyak goreng. Pasalnya, setelah ada kebijakan dari Pemerintah Pusat terkait satu harga, minyak goreng di Gorontalo tak lagi dijumpai.
Sofyan menjelaskan, sebelum februari memang minyak goreng sempat ada kenaikan harga. Tetapi setelahnya, Pemerintah Pusat melalui Kemendag menetapkan satu harga seluruh Indonesia.
“Kurang lebih rinciannya yang premium itu Rp. 14.000, non premium Rp. 13.000, dan curah Rp. 9.000,” jelas Sofyan saat diwawancarai usai melakukan reses.
Sofyan menuturkan, mulai dari februari ini minyak goreng itu sendiri telah dikendalikan, dan tidak ada masyarakat yang membeli banyak. Serta, harganya sudah dibawah sesuai arahan pemerintah.
“Kalau ada yang harganya masih naik, mungkin itu masih stok yang lama, tetapi februari ini tidak ada lagi stok yang lama, semua sudah stok baru,” tuturnya.
Sofyan menghimbau kepada masyarakat agar tidak bergantung pada minyak sawit saja. Jika merasa khawatir dengan kekosongan minyak di Gorontalo, masih ada minyak andalan yaitu minyak kampung
“Kalau minyak kampung ini dibuat sendiri, pastinya kita tidak pusing lagi kekosongan stok, karena kita mempunyai kelapa yang banyak,” pungkasnya.
Reporter : Reza Saad