
PROSESNEWS.ID – Para penambang di Kabupaten Pohuwato menunjukkan kepedulian sosial melalui aksi patungan untuk membantu warga yang terdampak banjir.
Melalui inisiatif tersebut, mereka berhasil menyalurkan insentif kepada 32 tokoh masyarakat, di antaranya imam masjid, pemangku adat, dan dukun bayi.
Insentif yang diberikan mencakup periode November dan Desember, dan diserahkan secara langsung kepada para penerima manfaat.
Bantuan ini menjadi bentuk apresiasi atas peran penting tokoh agama dan adat dalam menjaga nilai sosial serta spiritual masyarakat di tengah kondisi pasca-banjir.
Koordinator aksi sosial penambang, Rein Suleman, menjelaskan bahwa kegiatan ini muncul dari kesadaran kolektif sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap masyarakat.
“Kami para penambang merasa terpanggil untuk ikut membantu. Para imam, pemangku adat, dan dukun bayi adalah pilar masyarakat. Di tengah kondisi banjir kemarin, kami ingin memastikan mereka juga mendapat perhatian. Semoga bantuan ini membawa keberkahan bagi semua,” ujar Rein.
Salah satu tokoh masyarakat yang menjadi penerima manfaat turut menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan tersebut, terutama di tengah kondisi pasca-banjir yang masih dirasakan warga.
“Kami sangat berterima kasih. Bantuan ini meringankan kebutuhan kami, terlebih setelah banjir yang melanda desa. Semoga para penambang yang sudah membantu diberikan rezeki yang lebih luas oleh Allah SWT,” tuturnya.
Aksi kemanusiaan ini mendapat apresiasi dari warga setempat dan diharapkan menjadi contoh kebersamaan serta kepedulian sosial dalam menghadapi tantangan lingkungan yang tengah dihadapi tiga desa tersebut.
Untuk diketahui, kepedulian sosial ini diinisiasi oleh para penambang di tiga desa, yaitu Bulangita, Teratai, dan Palopo.














