PROSESNEWS.ID – Peluang sektor pertanian Indonesia berpotensi mensejahterakan para petani sebenarnya terbuka lebar. Indikasinya, pada saat pandemi ketika semua sektor prekonomian anjlok menjadi negatif, justru sektor pertanian dalam negeri tumbuh positif.
Pertumbuhan sektor pertanian dalam negeri sebesar 1,75 persen selama merebaknya wabah global Covid-19 yang hampir terjadi selama satu tahun lebih.
“Hampir semua sektor negatif di tahun 2020, sektor pertanian tumbuh positif sebesar 1,75 persen dan pada triwulan pertama,”ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui siaran virtual yang ditayangkan pada Jumat, (06/08/2021).
Menurut Kepala Negara, Pemerintah harus membuat generasi penerus Bangsa berminat memilih profesi petani sebagai mata pencahariannya.
Oleh karena itu, berbagai instansi terkait harus mendorong sektor pertanian dalam negeri berkembang lebih pesat yang dapat menjamin kesejahteraan bagi kehidupan para petani di masa mendatang.
“Petani harus menjadi profesi yang menjanjikan profesi yang mensejahterakan,”kata Kepala Negara.
Saat ini profesi petani di dalam negeri didominasi oleh masyarakat dengan kisaran umur antara di atas 45 tahun dengan presentasi sekitar 71 persen.
Sedangkan petani yang memiliki umur dibawah 45 tahun sangat sedikit dengan kisaran presentasi sekitar 29 persen.
Jokowi mengatakan, adanya, petani yang masih muda atau milenial, tentunya akan mendorong produk pertanian dalam negeri lebih kompetitif.
Di mana, kaum muda dinila mempunyai karakteristik yang mampu mengembangkan berbagai langkah kreatif yang bisa menjadikan kekuatan produk pertanian Indonesia dalam bersaing dengan produk dari luar negeri.
Salah satu langkah kreatif yang berpeluang dilakukan adalah menggunakan teknologi dalam sektor pertanian akan terbuka lebar di masa mendatang, ketika petani berasal dari kaum milenial.
Dengan begitu, akan dapat mengoptimalkan pengolahan lahan pertanian, sehingga produknya bisa melimpah ruah dengan bantuan teknologi yang diterapkan.
“Sekarang ini harus kompetitif dalam keterampilan teknis, pemanfaatan teknologi, bisnis dan manajemen,”tutur Presiden.
Kehadiran petani milenial, lanjut mantan Wali Kota Solo ini, juga akan membuat sektor pertanian dalam negeri dapat mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan dari pemerintah melalui perusahaan perbankan milik negara.
Sehingga, para petani dapat mengoptimalkan pengelolaan lahan yang mampu menghasilkan produk yang berlimpah dalam beberapa waktu ke depan.
“Petani milenial dapat akses KUR dari perbankan BRI, BNI, Mandiri dan lain sebagainya harus dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan produktivitas,”tandasnya.