PROSESNEWS.ID – Matobonebol merupakan gerbang perbatasan yang membatasi antara wilayah Kota Gorontalo dan Kab. Bone Bone Bolango. Letaknya yang berada di Jalan Tengah, Desa Toto Selatan, Kec. Kabila ini lahir dengan konsep dan tampilan yang berbeda, menjadikannya salah satu kawasan pariwisata yang instagramable dan suatu hal wajib bagi pengunjungnya untuk berswafoto di kawasan Matobonebol baik di waktu pagi, sore atau bahkan di malam hari.
Namun sangat disayangkan, kawasan pariwisata yang mempunyai daya tariknya sendiri ini harus tercoreng oleh ulah beberapa kelompok kawula muda yang menghabiskan malam akhir pekannya di wilayah Matobonebol ini. Pasalnya, berdasarkan pengakuan warga sekitar, Yadin (36) kepada awak media ini mengaku banyaknya kelompok-kelompok pemuda yang berpesta minuman keras (miras) di kawasan Matobonebol. (09/02/2020)
“Kami warga disekitaran sini juga sudah merasa resah, soalnya mereka (kelompok pemuda-red) itu berpesta miras yang di iringi dentuman musik-musik remix yang mereka putarkan dari becak motor (bentor) mereka. Dan saya perhatikan dari beberapa pekan terakhir, mereka mulai berpesta miras jikalau Patroli Polisi sudah tidak ada lagi di kawasan Matobonebol, yaitu sekitaran jam 01.00 dinihari bahkan sampai menjelang subuh. Sebagai warga sekitar, kami khawatir jangan sampe ada kasus pemalakan, penghadangan atau bahkan perkelahian antar kelempok pemuda di wilayah ini” ungkap Yadin.
Menanggapi hal tersebut, Pembina Kekraf Bonebol, Dr. Irwan Bempah, MP, sangat menyayangkan kejadian hal tersebut. Pihaknya mengaku bahwa kawasan pariwisata ini merupakan selalu menjadi perhatian bagi tim KeKraf Bonebol. “Sebagai penanggung jawab, Kawasan Matobonebol selalu di pantau oleh tim Kekraf baik hari biasa ataupun di akhir pekan. Cuman yang jadi ironi ialah kejadian tersebut dilakukan oleh beberapa kelompok pemuda di waktu-waktu istrahat yang sudah diluar kontrol” beber Irwan saat ditemui oleh awak media Prosesnews. (10/02/2020)
Tambahnya lagi, kawasan Matobonebol adalah kawasan umum, oleh karenanya jika ada hal-hal yang berpotensi merugikan bagi khalayak, sebaiknya dilaporkan kepada pihak yang lebih berwenang. “Kawasan ini milik kita semua, mari kita jaga. Apalagi mereka berbuat seperti itu di waktu-waktu yang minim pengawasan. Aduan inipun sudah kami terima dari beberapa pekan lalu, cuman kami tidak mampu berbuat banyak karena itu sudah di luar jangkuan kami” bubuh Irwan.
Dosen Universitas Negeri Gorontalo inipun berharap banyak atas peran serta masyarakat jika mengetahui hal-hal negatif yang meresahkan warga untuk segera melaporkan hal tersebut kepada pihak yang berwajib, dalam hal ini pihak kepolisian.
Editor ; Raffa Aditya