PROSESNEWS.ID – Ketua Pimpinan Wilayah (PW)) Pemuda Muslim Sulawesi Tengah, Syahril Rachman, mengatakan, penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST), menjadi hal urgen yang patut diperhatikan oleh semua pihak. Hal ini disampaikannya, saat Webinar “Pelaksanaan Batuan Sosial Tunai (BST), dan Manfaatnya Bagi Masyarakat di Sulawesi Tengah,” belum lama ini. Senin, (08/02/2021).
”Di Sulawesi tengah, tentunya ini menjadi PR kita semua, terutama Dinas sosial dalam melakukan proses penyaluran BST. Kita harus mengantisipasi, jangan sampai masih ada yang mengeluhkan persoalan bantuan yang tidak tepat sasaran pada penerima,” kata Syahril.
Menurutnya, pada proses pelaksanaannya, Pemerintah sebagai aktor pemberi layanan, wajib mematuhi asas-asas pelayanan publik. Diantaranya, berupa kejelasan informasi dan transparansi.
“Hal ini diperlukan agar tidak menimbulkan masalah sosial baru di kalangan masyarakat. Intensifikasi dan ekstensifikasi saluran komunikasi, merupakan skenario wajib yang harus ditempuh,” ketusnya.
Dikatakan Syahril, banyak pertanyaan di masyarakat, seperti bagaimana prosedur penerimaan bantuan, apa saja item bantuan, kapan diberikan, serta kemana harus mengadukan jika terjadi ketidaksesuaian atau kesulitan dalam menerima bantuan.
“Nah, ini yang kemudian menjadi persoalan urgen dalam proses pelaksanaan BST yang saya maksud. Maka, mengatasi ini, kita harus ada solusi bersama, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan,” ujarnya
Syahril menegaskan, BST harus betul-betul tepat sasaran. Data dari kelompok-kelompok penerima manfaat, harus ‘by name by adress’ (sesuai nama dan sesuai alamat). Sehingga tepat dan akurat.
“Libatkan RT atau RW dan pemerintah desa dan pemerintah daerah. Sehingga betul-betul bantuan ini bisa tepat sasaran,” pintanya.
Terakhir, dikatakan Syahril, kehadiran BST sendiri, diharapkan terjadi sebuah sirkulasi uang secara nasional tiap bulannya. Mampu membantu dan menggerakkan kegiatan ekonomi, hingga ke akar rumput. Serta, kebijakan dilakukan dengan tujuan untuk tetap menjaga daya beli masyarakat akibat pandemi virus corona (Covid-19).
“Apalagi di masa-masa sulit seperti saat ini, bantuan bahan pokok kerap menjadi incaran untuk diselewengkan atau jatuh ke tangan yang tidak berhak. Pun, pembagian bansos di masa pandemi tetap harus merujuk pada protokol kesehatan. Masalah sosial ekonomi yang tak terkendali bisa jauh lebih mengerikan dampaknya dari masalah kesehatan,” jelasnya.
Sebelumnya, kata Syahril, Webinar yang dilaksanakan pihaknya tersebut, tak lain untuk membantu upaya pemerintah melakukan sosialisasi terhadap pelaksanaan BST dan juga pemanfaatannya di masyarakat, khususnya masyarakat Sulawesi tengah.
Reporter : Saiful