Universitas Negeri Gorontalo

Bangkit untuk Indonesia Emas: Sebuah Refleksi Peran Pemuda di Era Milenial

Yunus Dama S.Pd, M.Pd (Dosen Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo)

PROSESNEWS.ID – Hari Kebangkitan Nasional merupakan peristiwa penting dalam perjalanan kehidupan bangsa Indonesia. Momentum ini dijadikan generasi muda pada masa itu sebagai gerakan penyatuan diri dan pikiran dalam mengubah masa depan yang lebih baik di atas tanah yang berdaulat. Dengan semangat kebersamaan yang dihadapkan dengan rayuan kehidupan mapan di bawah ketiak para colonial, menghidupkan semangat nasional pemuda saat itu untuk menghimpun kekuatan dalam kebersamaan. Tersebutlah Budi Utomo menjadi penanda pergerakan kepemudaan sekaligus cikal bakal organisasi pemuda Indonesia.

Melalui pergerakan Budi Utomo menghimpun segala potensi pemuda untuk terus menyatukan tekad dan semangat dalam meniti jalan menuju kemerdekaan melalui kesadaran sebagai anak Indonesia. Rasa sebagai seorang “Indonesia” di tengah pengaruh colonial yang memberikan secuil kesempatan pendidikan dimanfaatkan para pemuda menghimpun kekuatan tersebut. Dan kemudian catatan sejarah mengukir semangat dan pikiran para pemuda sebagai titik awal kebangkitan bangsa yang sesungguhnya.

Tak dapat dibayangkan jika saja para pemuda itu “nyaman” dengan ketiak colonial dengan segala janji-janji politiknya, takkan ada rasa nyaman hidup di alam kemerdekaan sebagaimana dirasakan oleh generasi saat ini. Jika saja mereka dalam perjuangannya tak mengenyampingkan kepentingan kelompoknya, yakinlah tak ada Indonesia yang bineka ini. Betapa semangat pemuda Jawa, Sumatra, Borneo (Kalimantan), Celebes (Sulawesi), Ambon dan lain-lain dalam menginjak kepentingannya dan menjunjung semangat keindonesiaan menjadikan mereka dalam satu nusa, satu bangsa bahkan satu bahasa.

Rasa ini tumbuh dalam diri pemuda Indonesia dari masa ke masa. Pada jaman kemerdekaan semangat mempertahankan kedaulatan menjadi kekuatan yang tak terdandingi oleh meriam dan tank baja oleh Belanda dan kroninya. Patah tumbuh hilang berganti, begitulah semangat para pemuda kala itu. Dari medan pertempuran fisik sampai pertempuran pikiran (meja perundingan), mereka lakoni dengan gagah dan penuh keberanian. Tercatat dalam sejarah banyak perjuangan yang tak meninggalkan ‘nama’ di atas pusara mereka. Pengabdian mereka terkubur bersama tanah Pertiwi. Hanya Ibu Pertiwi yang mendengarkan setiap keluh kesah, jeritan tangis mereka.

Saat ini, waktu terus berjalan seiring dengan perubahan jaman. Namun dalam perubahan itu dituntut peran pemuda secara nyata. Di kala bangsa dihadapkan pada carut marutnya kehidupan bernegara, terutama dalam kehidupan social, budaya, ekonomi dan politik, pemuda dituntut mengambil peran sentral dalam membawa bangsa Indonesia ke jalur kemajuan. Seiring dengan semangat tersebut menjadikan tahun 2024 dicanangkan sebagai tahun, “Bangkit untuk Indonesia Emas.”

Era Milenial Era Digital: Tatanan Kehidupan Baru

Jika di era kebagkitan ditandai dengan pergerakan Budi Utomo, maka era milenial ditandai  dengan kemajuan teknologi digital. Era digital, juga dikenal sebagai era informasi, adalah periode sejarah manusia yang ditandai dengan pergeseran dari industri tradisional yang dibangun atas Revolusi Industri ke ekonomi berbasis informasi dengan penggunaan teknologi komputer. Era ini dimulai pada paruh kedua abad ke-20 dengan munculnya komputer pribadi dan internet, dan berlanjut hingga hari ini dengan perkembangan teknologi yang terus menerus.

Peran pemuda di era digital sangatlah signifikan, terutama karena mereka tumbuh dan berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Pemuda memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi digital untuk membawa perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan. Ini adalah harapan yang terus didorong untuk memajukan bangsa sebagaimana tema bangkit untuk Indonesia Emas.

Era digital dapat pula disebut sebagai tatanan kehidupan baru. Dikatakan demikian, sebab pergerakannya begitu cepat dan dinamis menjanjikan aspek kemudahan dan kenyamanan. Sehingga dalam era digital nyaris tak ada sekat kehidupan social. Kemudahan akses yang tersedia secara terbuka, memberikan kenyamanan pengguna untuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Disisi lain, banyak nilai-nilai social diseberangi secara sengaja dengan tidak mengidahkan lagi nilai-nilai yang berlaku secara social.

Perspektif Pemuda di Era Digital

Perspektif pemuda di era digital mencakup berbagai aspek yang menggambarkan bagaimana generasi muda berinteraksi dengan, dipengaruhi oleh, dan memanfaatkan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Kecepatan beradaptasi dengan teknologi menjadi kekuatan utama pemuda dalam mengkases berbagai informasi. Dapat dilihat secara nyata bagaimana perubahan melalui pembelajaran mandiri menjadi cara mereka mengembangkan keterampilan baru tersebut. Ketersediaan fasilitas dalam dunia internet, mereka dengan mudah mengikuti kursus, menonton tutorial dan membaca artikel yang bersifat global.

Di sisi pergaulan, konektivitas dan jejaring social memungkinkan mereka terhubung dengan teman, keluarga dan berbagai belahan dunia. Platform seperti instagram, TikTok dan Twiter serta berbagai konten social lainnya memberikan ruang kepada mereka untuk mengekspresikan diri melalui konten kreatif tersebut.

Namun tak dapat dipungkiri jika kemudahan dalam mengakses dan berpartisipasi dalam berbagai budya global, mempengaruhi identitas dan pandangan mereka terhadap dunia. Tidak hanya tentang dunia luar, bahkan sampai pada dunia di mana ia berkembang. Tren dan fenomena budaya menyebar dengan cepat melalui platform digitalnya mempengaruhi gaya hidup, mode dan hobi mereka. Secara keseluruhan, pemuda di era digital memiliki kesempatan besar untuk berkembang dan sukses, namun juga dihadapkan pada tantangan baru yang memerlukan kesadaran dan pengetahuan yang tepat untuk mengatasinya.

Tantangan dan Peluang pemuda di era digital

  1. Tantangan Pemuda di era Digital

Kemajuan teknologi di era digital tak lepas pula dengan tantangan dan peluang yang menyertainya. Tingginya intensitas kompetisi dalam media social memberi dampak secara lansung pada kesehatan mental penggunanya. Sebutlah gangguan syaraf akibat ketergantungan pada media menjadi salah satu tantangan yang membutuhkan penanganan serius bahkan sampai melibatkan psikoterapis dalam penyembuhannya. Belum lagi  kecemasan, stress dan berbagai perasaan tidak baik yang menggangu dan tak jarang berujung pada kematian.

Privasi dan keamanan pun tak lepas dari tantangan yang muncul di era digital. Di era saat ini, makin dirasakan pentingnya menjaga privasi terutama terkait dengan data pribadi. Begitu banyak menjadi contoh yang terjadi di sekitar kita akibat kecerobohan memandang sepele masalah privasi. Pencurian data pribadi, penggunaan data orang lain untuk keuntungan orang lain. Sepertinya  sudah menjadi  hal yang lumrah jika data orang lain digunakan oleh orang tak bertanggungjawab untuk meraup keuntungan bagi dirinya dan kelompoknya. Alhasil pemilik data tersebut terjerat dalam permainan yang ia sendiri tidak memahaminya.

Hal yang tak kalah menarik adalah hoaks dan misinformasi. Kondisi kedua hal ini telah banyak memakan korban. Sebagaimana berbagai sumber menyebutkan korban adalah pemuda yang termakan oleh informasi yang tak bertuan ini.  Berita berita yang disebarkan secara langsung, diterima sebagai kebenaran tunggal sehingga memicu berbagai konflik social yang terjadi dalam lingkungan masyarakat. Saling serang secara terbuka hingga tawuran antarapemuda adalah fenomena yang sering terjadi saat ini. Tak jarang dari berbagai kasus tersebut membawa korban jiwa.

Kondisi Indonesia sebagai salah satu negera yang luas meliputi laut dan daratan (bahkan sepertiga luas wilayahnya adalah air. Kondisi ini menyebabkan kesenjangan digital di sebagian wilayah Indonesia. Tidak sedikit pemuda yang bisa memiliki akses ke teknologi dan internet. Keadaan ini menciptakan kesenjangan dalam kesempatan pendidikan, pekerjaan bahkan informasi sehingga berdampak pula keterampilan digital dan partisipasi secara efektif dalam dunia digital.

Menghadapi tantangan-tantangan ini memerlukan kesadaran, pendidikan, dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, pemerintah, dan komunitas. Pemuda perlu dibekali dengan keterampilan digital yang baik, kemampuan kritis terhadap informasi, dan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan dalam penggunaan teknologi.

2. Peluang Pemuda di Era Digital

Era digital memberikan peluang pemuda untuk melakukan berbagai aktifitas yang menjadikan dirinya berkualitas. Dengan memanfaatkan peluang tersebut memudahkan mereka untuk mengakses berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal dalam kehidupannya sebagaimana diuraikan di bawah ini.

a. Akses ke Pendidikan dan Informasi:

  • Pembelajaran Online: Platform e-learning memungkinkan pemuda untuk belajar berbagai topik dan keterampilan dari rumah, tanpa batasan geografis.
  • Sumber Informasi Global: Internet menyediakan akses ke perpustakaan digital, jurnal ilmiah, dan materi pendidikan dari seluruh dunia, memungkinkan pemuda untuk terus belajar dan berkembang.

b. Kreativitas dan Ekspresi Diri:

  • Platform Kreatif: Media sosial dan platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram memungkinkan pemuda untuk mengekspresikan kreativitas mereka, berbagi karya seni, musik, video, dan lainnya dengan audiens global.
  • Monetisasi Konten: Pemuda dapat menghasilkan uang melalui iklan, sponsorship, dan penjualan produk digital atau merchandise terkait konten yang mereka buat.

c. Jaringan dan Kolaborasi:

  • Jejaring Global: Media sosial dan forum online memungkinkan pemuda untuk membangun jaringan profesional dan sosial di seluruh dunia, memperluas peluang kerja dan kolaborasi.
  • Alat Kolaborasi Digital: Platform seperti Slack, Trello, dan Google Workspace memudahkan kerja tim dan kolaborasi lintas lokasi, mempermudah pemuda untuk terlibat dalam proyek-proyek internasional.

d. Aktivisme dan Kesadaran Sosial:

  • Kampanye Digital: Media sosial memungkinkan pemuda untuk mengorganisir dan berpartisipasi dalam kampanye sosial, lingkungan, dan politik dengan jangkauan yang luas dan biaya rendah.
  • Penggalangan Dana dan Dukungan: Platform crowdfunding seperti Kickstarter, GoFundMe, dan Patreon memudahkan penggalangan dana untuk proyek-proyek kreatif, sosial, atau kemanusiaan.

e. Pengembangan Keterampilan Digital:

  • Kursus Online dan Sertifikasi: Banyak platform menawarkan kursus online yang diakui secara profesional, membantu pemuda memperoleh sertifikasi dalam bidang-bidang seperti pemrograman, manajemen proyek, desain grafis, dan lainnya.
  • Kompetisi dan Hackathon: Berpartisipasi dalam kompetisi online dan hackathon memberikan kesempatan untuk mengasah keterampilan teknis, berkolaborasi dengan orang lain, dan mendapatkan pengakuan serta hadiah.

f. Inovasi dan Teknologi:

  • Akses ke Teknologi Terbaru: Pemuda memiliki akses ke teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan, blockchain, dan realitas virtual, yang membuka peluang untuk inovasi dan pengembangan produk baru.
  • Komunitas Pengembang: Bergabung dengan komunitas pengembang dan pengguna teknologi seperti GitHub, Stack Overflow, dan forum lainnya memungkinkan pemuda untuk belajar, berbagi pengetahuan, dan berkolaborasi dalam proyek open-source.

Dengan memanfaatkan peluang-peluang ini, pemuda dapat mengembangkan keterampilan, menciptakan karir yang sukses, dan berkontribusi positif pada masyarakat di era digital. Dukungan dari pendidikan, keluarga, dan komunitas juga penting untuk membantu mereka mengatasi tantangan dan meraih potensi penuh.

Untuk mengoptimalkan potensi positif dari era digital dan mengatasi tantangan yang ada, pemuda perlu dibekali dengan literasi digital yang baik, keterampilan kritis terhadap informasi, kesadaran akan kesehatan mental, dan keterampilan adaptasi yang cepat. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, pemerintah, dan komunitas, sangat penting untuk membantu pemuda mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di era digital ini. Dengan memanfaatkan peluang-peluang tersebut secara optimal, pemuda memiliki potensi besar untuk berkembang, sukses, dan berkontribusi positif pada masyarakat global di era digital yang terus berkembang serta menandai era kebangkitan menuju Indonesia emas. Semoga.

Recent Posts

Antisipasi Kerawanan Pemungutan Suara, Bawaslu Kota Gorontalo Petakan 18 Indikator TPS Rawan

PROSESNEWS.ID - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Gorontalo memetakan potensi kerawanan di Tempat Pemungutan…

10 jam ago

Paslon Gusnar – Idah Mendominasi Semua Segmen Pemilih di Gorontalo

PROSESNEWS.ID – Hasil survei terbaru mengenai preferensi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo 2024 menunjukkan bahwa…

10 jam ago

KPU Pohuwato Libatkan ASN dan Guru Sosialisasikan Partisipasi Pemilu 2024

PROSESNEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pohuwato menggandeng Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk para camat…

11 jam ago

Belum Ada Pendaftar dalam Seleksi Jabatan Sekda Kabupaten Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Seleksi terbuka untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo…

12 jam ago

Helmi Rasid Sebut Sekda Boalemo sebagai Pembohong Soal Perbup Kewenangan Desa

PROSESNEWS.ID, BOALEMO - Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Boalemo Helmi Rasid, mengaku kecewa dan merasa…

14 jam ago

Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Disambut Positif Pemkot Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Polresta Gorontalo Kota meluncurkan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Nasional Polri, Rabu (20/11/2024). Program…

16 jam ago