PROSESNEWS.ID – Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II berharap dukungan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie untuk pembebasan lahan pembuatan kanal Topodu di danau Limboto. Proyek revitalisasi danau itu penting untuk menjaga kualitas pasang surut air danau.
“Tadi kamu audiensi memohon dukungan pak gubernur agar penetapan lokasi untuk pembebasan lahan bisa cepat selesai,” kata PPK Danau, Situ dan Embung, Wempi Waroka usai audiensi, Rabu (20/10/2021).
Pihaknya menyebut ada 121 bidang atau 18 hektar lahan yang harus dibebaskan agar kanal bisa dibangun. Proses perencanaan tanah dan verifikasi sudah dilakukan tinggal tim persiapan.
Kanal tersebut memiliki panjang lebih kurang 2 km. Dari angka itu, baru 700 meter yang lahannya sudah rampung, sisanya 1,3 km masih harus dikebut hingga akhir tahun.
“Pembebasan Lahan itu untuk membangun kanal dari outlet danau hingga ke sungai Bulango, sehingga pintu air Topodu bisa kita fungsikan. Ini supaya muka air danau Limboto bisa kita jaga. Tidak terjadi surut seperti tahun 2015 dan 2019,” imbuhnya.
Gubernur Rusli menyambut baik rencana pembebasan lahan. Menurutnya, semua pihak harus duduk bersama untuk mencari solusi. Ia khawatir masalah pembebasan lahan akan menghambat proses pembangunan kanal.
“Jadi kita agendakan undang semua pihak, duduk aparat kepolisian, kejaksaan, termasuk dari Badan Pertanahan masalahnya apa dan bagaimana solusinya,” ucap Rusli.
Ia berharap anggaran besar yang dikucurkan oleh pemerintah pusat tidak akan terserap dengan maksimal. Terlebih persoalan danau Limboto menjadi sorotan karena menjadi satu dari 15 danau kritis di Indonesia.