Sepuluh Tahun bukan jadi ukuran seorang Longki Djanggola dalam hal dedikasi untuk masyarakat di Sulawesi Tengah (Sulteng). Jauh sebelum menjadi Gubernur, ia telah melakukan banyak hal besar di Parigi Moutong (Parimo). Dan percayalah, beliau pasti akan terus mendedikasikan sisa hidupnya untuk Daerah, meskipun tanpa menjadi seorang Gubernur.
Rabu, 16 Juni 2021, menjadi momen pergantian kepemimpinan sejumlah Kepala Daerah Provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi Sulteng yang akan resmi memiliki Gubernur dan Wakil Gubenur baru, yang berarti juga mengakhiri periodik masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur sebelumnya.
Sebelum menyambut kehadiran sosok Rusdy Mastura dan Ma’mun Amir sebagai pemimpin baru di Sulawesi Tengah, Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Sulteng, tak ingin melupakan jasa besar Longki Djanggola, dan mengucapkan terima kasih atas semua dedikasi yang telah diberikan Longki selama dua periode bersama pasangannya, baik bersama (Alm) Sudarto, maupun Rusli Dg Palabbi di akhir periode keduanya.
Ketua DPD Pospera Sulteng, Aim Ngadi mengatakan, baik secara organisasi maupun sebagai warga masyarakat Sulteng, wajib menjunjung tinggi adab, termasuk penghormaran kepada para pemimpin.
“Sebagai masyarakat Sulteng, saya sangat berterimakasih atas semua dedikasi beliau memandu dan mengasuh lebih dari tiga juta rakyat Sulawesi Tengah selama tiga tahun,”ungkapnya.
Menurut Aim Ngadi, tidak mudah bagi Pospera untuk tidak melakukan hal seperti memberi salam, ucapan terima kasih, atau mengiringi sebait do’a untuk kesejahteraan untuknya. Tentu tidak akan sebanding dengan sederet prestasi yang diukir Longki Djanggola selama sepuluh tahun memimpin rakyat Sulteng.
“Pada akhirnya, ini sudah menjadi kewajiban saya dan kawan-kawan Pospera sebagai warga masyarakat Sulteng, memberi ungkapan rasa terima kasih kepada beliau,” tegasnya.
DPD Pospera Sulawesi Tengah juga menguraikan beberapa prestasi yang diukir pada masa kepemimpinan Longki Djanggola sebagai Gubernur Sulteng.
Sepanjang dua periode kepemimpinan Longki, baik bersama Almarhum Sudarto maupun Rusli Palabbi. Sulteng dijadikan Daerah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia Timur, hingga 9,98% atau jauh diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional pada 2016, dan mampu bertahan diangka 8,83% pada 2020 atau pas disituasi pandemi pada akhir periode keduanya.
Bukan hanya itu, Pospera mencatat kesenjangan pendapatan individu berdasarkan Indeks Gini Ratio di Sulteng terus menuai catatan baik di era Longki Djanggola, stabil di angka 0,327 atau lebih rendah dibandingkan Indeks Gini Ratio Nasional sebesar 0,381.
Banyak prestasi yang di ukir Longki Djanggola sepanjang sepuluh tahun kepemimpinan-nya, dari bidang infrastruktur hingga menata perekonomian Daerah. Delapan kali secara berturut-turut Sulteng mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK-RI, menjadi salah satu dari banyak tolak ukur keseriusan pembangunan dan pengelolaan anggaran di Sulteng.
Namun, hal yang jauh tak kalah penting bagi Pospera adalah keberanian dan kebesaran hati seorang Longki Djanggola, membangun dan membuka akses jalan bagi pembangunan berkelanjutan. Hal ini bisa dilihat bagaimana Sulteng menjadi daerah ‘primadona’ investasi kelas internasional. Bahkan sosok Longki Djanggola pernah mendapat penghargaan The Best Leader The Outstanding Leader in Investment pada 2020 oleh CNBC sebagai sosok yang berkontribusi besar meningkatkan investasi dan kemudahan investasi di daerah, mengalahkan banyak nama pemimpin daerah provinsi lain di Indonesia.
“Ini menjadi jalan yang dibangun Longki untuk kita semua, agar terus berinovasi. Termasuk pekerjaan untuk Gubernur berikutnya. Predikat sebagai daerah primadona, investasi inilah yang menjadi ruang untuk dikembangkan oleh pemimpin berikutnya sebagai salah satu jalan mewujudkan visi sulteng sejahtera ke depannya,”pungkas Ketua DPD Pespera Sulteng.