Gorontalo

Diduga Ada Pembabatan Mangrove di Paguyaman Pantai

PROSESNEWS.ID – Meski dilindungi lintas sektoral, ekosistem hutan bakau (Mangrove) terancam punah. Hamparan tanaman di tepian pantai dengan fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial ini, masih rentan atas kebijakan dan kepentingan yang tidak cinta lingkungan.

Seperti di Desa Limbatihu, Kecamatan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo pembukaan jalan untuk pembangunan Pelabuhan Kapal Batu Picah, terhampar di atas tanah yang dulunya menjadi hamparan hutan yang identik dengan daerah pesisir ini.

Pantauan Prosesnews.id, mulai dari pembangunan jalan yang memiliki lebar kurang lebih 7 meter, dan pusat pelabuhan kapal itu sendiri dibuat dengan merobohkan hutan mangrove.

Padahal ekosistem mangrove di kawasan Desa Limbatihu itu sebenarnya tampak tumbuh dengan baik. Tinggi mangrove di sana sekitar lima sampai delapan meter.

Hamparan mangrove yang luas di sana, seperti terbelah karena pembukaan jalan dan pembangunan dermaga yang dibiayai oleh Perusahaan batu picah. Akar-akar mangrove bekas tebangan masih tampak jelas di kiri dan kanan jalan menuju pelabuhan.

Diduga pembabatan mangrove untuk pembukaan jalan dan pembangunan Pelabuhan Kapal Batu Picah

Masyarakat masih menunggu kebijakan dari pemerintah, untuk bisa melestarikan hutan yang keberadaannya sangat penting ini. Dikabarkan tahun depan Pemkab Boalemo akan mengadakan bibit mangrove untuk ditanam di beberapa kawasan.

Selain itu Bupati Boalemo Darwis Moridu, menyebut akan berupaya untuk melestarikan hutan mangrove. Ia juga memiliki planing untuk menanam sejuta mangrove di wilayah pesisir Kabupaten Boalemo.

Namun terlepas dari upaya Pemkab untuk mengembangkan dan melestarikan mangrove, untuk kawasan yang kini sudah terlanjur rusak mulai tahun lalu. Sejalan dengan pelaksanaan aktivitas Galian C batu picah di sana, mestinya ada yang bertanggung jawab.

Tumpuan batu picah hasil olahan perusahaan yang sudah siap angkut

Salah satu mahasiswa asal Paguyaman Pantai Rihiol Igirisa, menuturkan jika dugaan pembabatan mangrove itu terjadi tahun kemarin. “Awalnya kan di lokasi itu hanya mangrove semua. Namun ketika perusahaan batu picah masuk. Maka mangrove itu di duga dibabat untuk pembukaan jalan serta pembangunan pelabuhan kabal pengangkut batu picah,” ujarnya. (*)

Recent Posts

KPU Kabupaten Gorontalo Prioritaskan Distribusi Logistik ke Wilayah Sulit Dijangkau

PROSESNEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo akan memulai pendistribusian logistik lebih awal untuk…

28 menit ago

Antisipasi Kerawanan Pemungutan Suara, Bawaslu Kota Gorontalo Petakan 18 Indikator TPS Rawan

PROSESNEWS.ID - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Gorontalo memetakan potensi kerawanan di Tempat Pemungutan…

12 jam ago

Paslon Gusnar – Idah Mendominasi Semua Segmen Pemilih di Gorontalo

PROSESNEWS.ID – Hasil survei terbaru mengenai preferensi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo 2024 menunjukkan bahwa…

12 jam ago

KPU Pohuwato Libatkan ASN dan Guru Sosialisasikan Partisipasi Pemilu 2024

PROSESNEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pohuwato menggandeng Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk para camat…

13 jam ago

Belum Ada Pendaftar dalam Seleksi Jabatan Sekda Kabupaten Gorontalo

PROSESNEWS.ID - Seleksi terbuka untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo…

13 jam ago

Helmi Rasid Sebut Sekda Boalemo sebagai Pembohong Soal Perbup Kewenangan Desa

PROSESNEWS.ID, BOALEMO - Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Boalemo Helmi Rasid, mengaku kecewa dan merasa…

16 jam ago