
PROSESNEWS.ID – Di masa pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian tetap menunjukkan hasil yang baik. Keberhasilan ini membuat Pemerintah Provinsi Gorontalo menjadikan sektor ini sebagai prioritas dalam pemulihan ekonomi pascapandemi.
Untuk itu dibutuhkan sinkronisasi program pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota yang diamanatkan Permendagri nomor 90 tahun 2019 tentang klasifikasi, kodefikasi dan nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan daerah.
Sinkronisasi ini sangat penting dalam mendukung perencanaan pembangunan dan anggaran daerah. Dalam Permendagri tersebut diklasifikasikan bidang urusan pemerintahan, program dan kegiatan sehingga perencanaan program/kegiatan tidak tumpang tindih antara pusat dan daerah.
Dinas Pertanian menyelenggarakan rapat koordinasi dan percepatan program/kegiatan bidang pertanian tahun 2021 yang melibatkan unsur OPD Provinsi Gorontalo seperti Bapppeda, Dinas Pangan, Diskumperindag, satuan kerja pusat pertanian yang meliputi BPTP, Balai Karantina, BMKG, BPS, perguruan tinggi (UNG, Unisan), serta pejabat esselon II, III dan IV dinas pertanian/peternakan provinsi dan kabupaten/kota di Hotel Grand Q Kota Gorontalo, Senin (21/12/2020).
Rakor yang menerapkan protokol kesehatan ini dibuka Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, bertujuan untuk menyinkronkan alokasi kegiatan APBD maupun APBN per kabupaten/kota sesuai DPA/DIPA 2021. Selain itu juga membahas persiapan teknis dan langkah-langkah kongkrit percepatan kegiatan tahun 2021.
Kepala Dinas Pertanian Mulyadi D Mario dalam laporannya mengatakan, beberapa kegiatan utama tahun depan ini meliputi bantuan budidaya padi, jagung dan kedelai, pengembangan kawasan sayuran dan buah-buahan, sarana pascapanen tanaman pangan dan hortikultura, pengembangan kawasan tanaman tahunan dan penyegar, pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian, pengelolaan air irigasi untuk pertanian, fasilitasi pembiayaan pertanian, penyediaaan benih dan bibit serta peningkatan produksi ternak, pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan, penguatan penyelenggaraan penyuluhan pertanian.
“Alhamdulillah kita telah sampai di penghujung 2020, walaupun di tengah krisis pandemi Covid-19 namun sektor pertanian tetap menunjukkan kinerja yang baik dan mudah-mudahan akan lebih baik dan terus berkelanjutan di tahun mendatang,” kata Mulyadi.
Mulyadi menambahkan sebagai tindak lanjut terbitnya dokumen anggaran maka perlu dilakukan langkah percepatan realiasasi bantuan pemerintah tahun 2021 yaitu target realisasi triwulan I (30 persen), triwulan II (70 persen), triwulan III (90 persen), triwulan IV (100 persen). Dinas Pertanian juga dan melakukan evaluasi kineja setiap triwulan serta menetapkan SK CPCL oleh kepala dinas pertanian kabupaten/kota, dan SK persetujuan oleh kepala dinas pertanian provinsi.
Sementara itu Wakil Gubernur Idris Rahim mengapresiasi keberhasilan mempertahankan kinerja bidang pertanian walaupun di masa pandemi masih tetap dalam kondisi stabil bahkan lebih baik. Hal ini dapat dilihat perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) yang merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks yang dibayar petani untuk produksi yang mengalami peningkatan setiap tahunnya, NTP mencapai 99,7 persen dan NTUP sebesar 100,70 persen.
“Melalui kesempatan yang baik ini saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya dukungan kabupaten/kota yang telah bekerja keras dalam menyukseskan program pertanian, melalui rapat ini saya minta partisipasi aktif peserta dalam membahas program/kegiatan ke depan,” ucap Idris.
Idris Rahim juga mengharapkan upaya yang dilakukan akan memberikan manfaat bagi pencapaian kesejahteraan masyarakat tani. (Ads)












