PROSESNEWS.ID – Persoalan banjir di Kota Gorontalo, seakan tidak ada penyelesaian. Pemerintah Kota Gorontalo, terkesan tutup mata dengan kondisi Kota Gorontalo rawan banjir.
Terlebih Walikota Marten Taha, yang sudah menjabat dua periode sebagai Walikota Gorontalo, juga tidak bisa memanimalisir persoalan banjir.
Seharusnya, Marten Taha sudah mengambil pengalaman dari tahun ke tahun menjabat Walikota.
Pemetaan wilayah rawan banjir, disertai solusi penanganannya. Harus sudah di ketahui Marten. Apalagi, dua periode waktu yang cukup lama, untuk membenahi Kota Gorontalo dari segi infrastruktur seperti draenase.
Malah terkesan, selama kepemimpinan Marten, tidak ada inovasi yang dihasilkan. Dari periode pertamanya, Marten hanya melahirkan Taman Ruang Terbuka Hijau (RTH), di setiap kecamatan. Sementara hal yang paling mendesak, seperti penanganan banjir tidak nampak terlihat.
Pada periode keduanya, hingga saat ini tidak terlihat apa yang sudah di perbuat di Kota Gorontalo.
Nah, untuk kasus banjir sendiri. Beberapa titik wilayah yang rawan banjir, tidak pernah ada penyelesaiannya.
Sepertihalnya, di Kelurahan Limba B, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo. Debit air hujan yang mengguyur wilayah Kota Gorontalo, berakibat tergenanngnya rumah penduduk. Bahkan akibat curahan hujan yang cukup tinggi, air yang masuk rumah warga, mencapai 40 CM.
Kondisi draenase yang ada saat ini. Tidak mampu menampung debit air yang tinggi. Dengan begitu, air yang mengalir di draenase meluap hingga ke pemukiman warga.
Tidak hanya rumah warga yang menjadi sasaran banjir. Kerab setiap jalan, digenangi air, hingga sulit untuk dilalui. Pantauan Prosesnews.id, beberapa pengendara motor, terpaksa mendorong kendaraan roda dua mereka, akibat tidak hidup lagi, setelah melintasi jalan.
Dikhawatirkan, luapan air dari draenase ini akan menimbulkan masalah baru. Seperti akan menjadi pemicu penyakit mala ria atau DBD. Kemudian, akan menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan umum.
Seperti di Jl. Jendral Sudirman, tepatnya di depan kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Jl. Nani Wartabone (eks Jl.Panjaitan dan Jl. A.Yani).