
Oleh : Gunawan Rasid
PROSESNEWS.ID, OPINI – Dewasa ini, percakapan Gorontalo makin kental dengan politiknya, itu dibuktikan dengan isu-isu belakangan ini jadi perhatian publik. Misalnya soal perebutan kekuasaan dikaitkan dengan orang-orang yang berkuasa.
Belum lagi, mendudukan penilaian yang sangat individualistik dan sentimen terhadap seseorang, tanpa didasarkan pada objektivitas, adalah sikap keliru. Sebut saja Erwin Ismail, banyak tokoh-tokoh yang menilai ia hanya Anak Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail.
Terlepas ia anak Gusnar Gubernur Gorontalo, harus dicatat juga bahwa Erwin Ismail adalah Anggota DPRD Provinsi yang kualitasnya sudah teruji dengan ia terpilih kembali di Pileg 2024 kemarin.
Anggota DPRD Provinsi dua periode itu menang sebelum Gusnar Ismail jadi Gubernur Gorontalo, ini lebih membuktikan bahwa Erwin Ismail tak bisa di pandang sebelah mata. Namun, masih banyak yang memandang Erwin Ismail terlalu dini dalam berpolitik.
Penilaian tentang Erwin Ismail terlalu dini dalam politik, saya pikir keliru dan mengandung sentimen. Bagaimana tidak, Erwin Ismail itu Ketua Partai Demokrat di Gorontalo.
Maqom kepemimpinan di partai politik sama dengan Ketua-Ketua Partai di Gorontalo, dia duduk setara dengan Ketua Partai lainya. Seperti Elnino Mohi Ketua Partai Gerindra, Rahmat Gobel Ketua Partai Nasdem, dan Rusli Habibie Ketua Partai Golkar.
Ironisnya, ada segelintir tokoh-tokoh Gorontalo tak menghitung Erwin Ismail dalam panggung politik. Memandang Erwin Ismail prematur, belum layak, dan tak punya kekuatan dalam mengatur skema politik.
Namun, mari kita tengok helatan Pilkada Gorontalo tahun 2024 kemarin, diketahui bahwa Erwin Ismail adalah Ketua TIM Pemenangan Paket Gusnar-Idah Syahidah (GAS), dan keluar jadi pemenang. Ini juga membuktikan bahwa Erwin Ismail tidak dini dalam politik.
Jadi, kalau kita mau objektif dalam memandang sesuatu, maka melihat Erwin Ismail adalah anak Gusnar Ismail Gubernur Gorontalo hanyalah pendangan sepenggal, bercampur sentimen, dan sangat tidak holistik.
Kita selalu menarasikan bahwa anak muda adalah masa depan Gorontalo. Sayangnya, ketika ada anak muda yang punya kapasitas seperti Erwin Ismail, ada saja yang mencibiri hanya karena ketidaksukaan dan sentimen politik.