Berdasarkan sumber yang didapat dari warga setempat pada Rabu (25/10/2023), kemacetan tersebut sudah berlangsung selama kurang lebih 1 pekan karena adanya proyek galian gorong-gorong.
“Setiap jam berangkat kerja dan sekolah, banyak kendaraan yang harus bersabar dan bergantian melewati jembatan penghubung darurat berupa papan,” ucap Mukti.
Sayangnya, jembatan darurat penghubung tersebut hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda tiga saja, sehingga untuk kendaraan roda empat harus berputar arah melewati jalur yang lebih jauh.
“Hanya kendaraan roda dua dan roda tiga yang muat melewati jembatan buatan tersebut, untuk roda empat harus berputar arah, sehingga harus melewati jalur yang jauh dan panjang,” sambung Mukti.
Terkait hal tersebut, dinas terkait tentu terus berusaha agar proyek yang masa kerjanya selama 90 hari itu cepat selesai. Para pekerja juga diupayakan bekerja dengan baik agar pengendara yang lewat tetap aman tanpa ada hal yang tidak diinginkan terjadi.
Sampai dengan saat ini tidak ada laporan kecelakaan ataupun protes dari masyarakat setempat, bahkan banyak warga yang saling gotong royong mengantisipasi lalu lintas disekitar jalan tersebut.
Reporter: Yowan Moha
PROSESNEWS.ID - Menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024,…
PROSESNEWS.ID - Kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati Hendra Hemeto dan Warsito Sumawiyino (Dewa)…
PROSESNEWS.ID - Pada Rabu (16/10/2024) malam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pohuwato mengadakan rapat koordinasi…
PROSESNEWS.ID - Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Gorontalo nomor urut 2, Mohamad Ramli Anwar…
PROSESNEWS.ID - Ibu-ibu di Desa Tenggela, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, menunjukkan kekompakan dalam mendukung pasangan…
PROSESNEWS.ID - Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menggelar acara UNG Bersholawat, di mana ribuan jemaah…