PROSESNEWS.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, larang petani menanam jagung di lereng yang kemiringannya sudah di atas 15 persen. Rusli menjelaskan, larangan tersebut merupakan upaya pelestarian alam yang menjadi salah satu program unggulan Pemprov Gorontalo yaitu lingkungan yang lebih lestari.
Hal tersebut disampaikannya, saat menyerahkan bantuan benih jagung secara simbolis kepada masyarakat di Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo, pada kegiatan bakti sosial NKRI Peduli.
Ditambahkannya, larangan tersebut juga bertujuan untuk menghindari terjadinya bencana tanah longsor dan banjir akibat pembukaan lereng gunung untuk lahan pertanian.
“Longsor dan banjir yang terjadi di mana-mana karena lereng gunung sudah habis ditanami jagung. Di lereng gunung itu tolong diganti dengan pohon keras seperti cengkeh dan pala atau tanaman keras lainnya, bibitnya kami siapkan,” jelasnya.
Dalam kesempatan penyaluran bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo melalui Dinas Pertanian tersebut, Rusli menjelaskan, Pemprov Gorontalo tahun ini mengalokasikan bantuan benih jagung untuk Kabupaten Gorontalo seluas 35.565 hektar. Khusus di Kecamatan Tolangohula, bantuan benih jagung untuk lahan seluas 2.268 hektar.
Pada kesempatan itu Gubernur juga membagikan masker yang disumbangkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie. Rusli kembali mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan selalu menggunakan masker, menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan dengan sabun.
Selain bantuan benih jagung, pada kegiatan bakti sosial NKRI Peduli itu dibagikan secara simbolis bantuan bahan pokok bagi warga yang terpapar Covid-19. Bantuan bahan pangan pokok diberikan kepada 1.500 keluarga penerima manfaat yang tersebar di 15 desa se Kecamatan Tolangohula. (Ads)