
PROSESNEWS.ID – Hasil survei harga telur di pasar sentral Kota Gorontalo, telah meningkat dari harga Rp. 54.000 perbaki meningkat sampai dengan Rp. 65.000 perbaiki.
Kenaikan harga telur ini akibat efek domino pandemi Covid-19 yang membuat peternak tak banyak melakukan regenerasi. Akibatnya terjadi kekosongan produksi, sementara biaya produksi dan juga harga pakan semakin tinggi.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Gorontalo, Muchsin Brekat menjelaskan, Kenaikan harga telur diakibatkan oleh biaya produksi naik serta bahan pangan pun ikut naik, mengakibatkan harga telur pun naik.
“Di samping itu, dampak dari kenaikan harga telur ayam mengakibatkan penjualan harga Nasi Goreng, Kue meningkat,” ujar Muchsin, saat wawancara ditelpon, Minggu, (28/08/2022)
Muchsin menyarankan, kepada Dinas Peternakan untuk memantau sekaligus mengkoordinasikan para pelaku peternak ayam petelur, terkait pakan ayam agar dapat memberikan harga pas untuk pakan ayam, sehingga tidak terjadinya kenaikan telur ayam.
“Saya berharap kepada Dinas Peternakan, segera mengambil langkah pencegahan untuk kenaikan harga telur ayam, supaya regulasi perdagangan tidak ada yang merasa diberatkan,” tutupnya.
Reporter : Ujang Zulkifli













