Hari ini, 15 Februari 2021, harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam berada di level Rp. 940 ribu per gram. Harga emas terpantau stagnan jika dibandingkan harga sebelumnya pada Sabtu, (13/02/2021).
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp520 ribu, 2 gram Rp1,82 juta, 3 gram Rp2,7 juta, 5 gram Rp4,47 juta, 10 gram Rp8,89 juta, 25 gram Rp22,11 juta, dan 50 gram Rp44,14 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp88,21 juta, 250 gram Rp220,26 juta, 500 gram Rp440,32 juta, dan 1 kilogram Rp880,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX menguat 0,07 persen ke level US$1.824,5 per troy ons. Harga emas di perdagangan spot naik 0,03 persen ke US$1.824,8 per troy ons pada pagi ini.
Direktur PT Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo mengatakan posisi harga logam mulia tersebut dipengaruhi pasar global yang masih libur.
“Hari ini harga emas stagnan karena di market Asia masih libur Hari Raya Imlek dan AS libur Washington Day,” ujarnya, seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
Dijelaskannya, sebelumnya dalam dua hari perdagangan berturut-turut, harga emas terpantau melemah.
Menurutnya, penurunan ini dipicu aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar setelah memecahkan rekor kenaikan hingga 2,59 persen pada awal pekan lalu.
Selain itu, harga emas tertekan penguatan dolar AS. Pasalnya, investor global cenderung masih memburu dolar AS ketimbang mata uang negara lain karena khawatir terhadap risiko perekonomian.
Seperti diketahui, harga emas selalu berbanding dengan pergerakan dolar AS. “Akan tetapi, pelemahan emas saat ini dianggap sehat dalam pergerakan pasar karena telah menguat pekan lalu,” imbuh dia.
Namun, Dikki mengatakan, harga emas berpeluang menguat ditopang oleh stimulus fiskal AS senilai US$1,9 triliun.
Ia menuturkan, stimulus jumbo itu kemungkinan digelontorkan dalam beberapa pekan ke depan karena Kongres AS sudah merestui anggaran negara 2021 termasuk di dalamnya stimulus fiskal tersebut.
“Stimulus AS mengancam terjadinya inflasi. Tentunya hal ini dapat membuat indeks dolar AS mengalami pelemahan dalam jangka panjang dan harga emas dapat terkerek naik,” ia menandaskan. (ulf/bir/CNN)
PROSESNEWS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo telah menyelesaikan proses rekapitulasi hasil perhitungan suara…
PROSESNEWS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih peringkat…
PROSESNEWS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih peringkat…
PROSESNEWS.ID — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo, Irwan Hunawa, menyampaikan harapannya agar…
PROSESNEWS.ID – Pemerintah Kota Gorontalo menerima kunjungan dari Ombudsman RI perwakilan Gorontalo, Jumat (20/12/2024). Kunjungan…
PROSESNEWS.ID – Dana Insentif Fiskal (DIF) yang diterima Pemerintah Kota Gorontalo dari pemerintah pusat terbukti…