PROSESNEWS.ID, Buton Tengah – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pasar murah menjelang Ramadhan 1445 Hijriyah tahun 2024. Pasar tersebut terselenggara atas kerjasama Bulog drive Baubau bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Buteng, yang bertempat di gedung kesenian Mawasangka.
Saat pasar dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati, Andi Muhammad Yusuf, antusias warga yang didominasi para ibu sangat tinggi. Tingginya animo tersebut dipicu karena harga sejumlah bahan pokok di pasar naik drastis.
Misalnya, beras koi medium dan beras baronang medium yang ada di pasar Mawasangka, yang semula berada di kisaran harga Rp16.000/liter kini merangkak naik menjadi Rp16.200/liter di mana kenaikan mencapai 1,25 persen.
Sementara gula pasir curah dan dan kemasan naik 3,45 persen dari Rp19.333/kemasan menjadi Rp20.000/kemasan.
Tak hanya itu, harga telur ayam ras juga mengalami kenaikan dari harga Rp30.000 menjadi Rp32.000.
Kenaikan bahan tersebut rupanya tidak berlaku pada cabai keriting. Menjelang Ramadhan, cabai keriting alami penurunan 28,57 persen dengan harga semula Rp70.000/kilo menjadi Rp50.000/kilo.
Atas hal tersebut, pemda kemudian menggelar pasar murah yang sontak diserbu oleh para ibu rumah tangga.
Andi Yusuf, dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat mengingat pasar yang digelar terbilang sangat terbatas.
“Beras yang disiapkan hanya 9 ton saja bersama gula pasir. Jadi hanya menjangkau 900 KK saja,” tutur Pj Bupati Buteng, Andi Yusuf, dalam sambutannya, Kamis (07/03/2024).
Meski begitu, lanjutnya, Ia berharap kepada seluruh warga jika nanti belum mendapatkan apa yang dicari pada pasar murah untuk tetap bersabar dan menunggu pasar berikutnya yang akan digelar.
Sementara terkait sembako yang ada di pasar murah, Andi mengatakan harganya dijual dengan sangat terjangkau.
“Jadi yang dijual itu beras 10 kg kualitas premium ditambah gula, paket ini harganya cuma Rp110.000,” katanya.
Mengapa harus beras yang diberikan lebih banyak, terang orang nomor satu di Buteng ini, karena saat ini beras harganya terus merangkak naik.
“Minimal dengan pasar murah yang digelar bisa meringankan beban terhadap kenaikan harga sembako. Meski begitu kami akan pantau terus gerakan kenaikan harga ini melalui dinas pangan dan Perindag,” terangnya.
Terpisah, Kadis Perindag Buteng, Lukman mengatakan, harga beras yang dijual saat ini terbilang murah dibanding di pasar pada umumnya.
Beras 10kg dengan kualitas premium saat ini, kata Lukman, berada di harga Rp 170 ribu, dan gula pasir per kilonya Rp 20 ribu. Akan tetapi saat ini dijual hanya Rp 110 ribu.
“Artinya masyarakat kita berikan subsudi. Mereka bisa berhemat sampai Rp 80 ribu,” kata Lukman.
Sebelum menutup, Ia berpesan kepada seluruh warga yang nanti belum mendapatkan bagian untuk tetap bersabar menunggu pasar berikutnya yang digelar.
“Mungkin kami tidak bisa melayani semua masyarakat Mawasangka, tapi saya mohon untuk dimaklumi dan in sha Allah akan digelar lagi pasar berikutnya,” tutupnya (Adv).
Reporter: Arwin