PROSESNEWS.ID – Dua warga Kabupaten Gorontalo meninggal dunia diakibatkan terindikasi terkena virus leptospirosis penyakit melalui kencing tikus.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Ismail Akase saat dimintai keterangan pada Rabu (14/08/2024).
Ismail juga mengatakan, saat ini di Kabupaten Gorontalo sudah terdapat 20 kasus yang terkonfirmasi terkena penyakit tersebut, sehingga ini perlu diwaspadai.
“Dari 20 kasus itu, terdiri dari tiga variabel yang terkonfirmasi yakni dinyatakan positif melalui uji laboratorium sebanyak 1 kasus, suspek sebanyak 16 kasus, sementara yang probable sebanyak 3 kasus,” ucap Ismail.
Dari 20 kasus tersebut, kata Ismail, dua di antaranya terkonfirmasi telah meninggal dunia yaitu warga Desa Upomela Kecamatan Bongomeme dan Dewa Lauwonu Kecamatan Tilango.
Kasus ini pun menjadi perhatian dari Dinas Kesehatan. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan alat pelindung diri saat beraktivitas di genangan air.
Adapun penyebab dari penyakit ini, Ismail mengungkapkan berkaitan dengan banjir, karena air yang sudah lama tergenang tidak menutup kemungkinan sudah tercampur dengan kencing tikus, sehingga mudah terinfeksi kepada orang-orang yang mempunyai luka di bagian kaki.
”Untuk mencegahnya, saya berharap ketika melewati area yang tergenang air, agar selalu melindungi diri, seperti memakai sepatu booth,” pungkasnya.
Untuk diketahui, leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Bakteri ini dapat menyebar melalui air kencing atau darah hewan yang terinfeksi.
Gejala awal dari leptospirosis antara lain mengalami demam tinggi, sakit kepala, diare, mata merah, nyeri otot, mual dan muntah, serta nyeri perut.
Reporter: Pian N. Peda