Prosesnews.id
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
Prosesnews.id
No Result
View All Result
Home Pilihan

Kisah Suami Istri di Sulteng, Puluhan Tahun Merawat 3 Anak Penyandang Disabilitas

Majid Rahman by Majid Rahman
13 Agu 2021 13:50
in Pilihan
Foto keluarga Rahman dan Zulfidar, bersama 3 orang anak mereka yang punya keterbatasan fisik dan mental. (Foto : Majid/Prosesnews.id)

PROSESNEWS.ID – Selama puluhan tahun, pasangan suami istri asal Desa Petapa, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) ini, merawat 3 orang anak mereka yang sejak lahir, menyandang disabilitas (keterbatasan fisik dan mental).

Adalah Rahman Abdul Gani Yona dan Zulfidar Maroe. Pasangan suami istri ini dikaruniai 4 orang anak. Namun, 3 di antara anak mereka, mengalami gangguan fisik dan mental. Sehingga tak bisa beraktivitas normal seperti anak-anak pada umumnya.

Pun berbeda dengan orang tua lain, Rahman dan Zulfidar, harus bersabar menerima kenyataan pahit tersebut. Tak putus asa, keduanya tetap bersyukur dan berupaya merawat, menafkahi anak-anaknya sepertihalnya orang tua lainnya.

Informasi dirangkum Prosesnews.id, Rahman bekerja sebagai petani. Tapi dengan usianya yang sudah tak lagi muda sekarang ini, ia tidak tahu mau bagaimana lagi. Begitu juga dengan istrinya. Selain sudah tua, juga hanya berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) biasa.

“Sekarang sudah tidak mampu lagi saya berkebun nak, fisik saya sudah kalah. Kalau dulu, saya juga jadi tukang bangunan,”tutur Rahman, didampingi istrinya Zulfidar, saat ditemui Prosesnews.id di kediaman mereka yang beralamat di Dusun 2, Desa Pelawa Induk, Kecamatan Parigi Tengah, Rabu, (11/08/2021).

Sebelumnya, keluarga sederhana ini, bertempat tinggal di Desa Petapa, Kecamatan Parigi Tengah. Namun rumah mereka rusak lantaran terdampak dahsyatnya gempa bumi dan tsunami Kota Palu dan sekitarnya, pada 28 September 2018 lalu.

“Makanya kita pindah ke sini [Desa Pelawa], di sini tanah orang tua. Sebenarnya beralamat di Desa Petapa, Parigi Tengah,”tutur Zulfidar, ibu dari 3 anak penyandang disabilitas tersebut.

Bantuan Pemerintah

Disinggung terkait bantuan pemerintah, Ibu 4 anak tersebut mengaku pernah mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong. Namun, untuk sekarang tak ada lagi.

“Pernah ada, tapi batas waktu lalu gempa, tidak ada lagi sampai sekarang. So ada yang dari Sosial datang ke sini ba data ulang anak-anak. Ditunggu-tunggu ini tidak ada lagi,”kata Zulfidar dengan logat khasnya orang Kaili Tara.

“Pernah juga bantuan lalu saya tidak tau lagi apa namanya yang pernah saya terima dari BNI itu. Cuma yang saya tau 1 orang anak saya menerima Rp 300 ribu. Tapi saya terima nanti 4 bulan pada waktu itu. Totalnya Rp 1 Juta 200,”ia menceritakan.

Ia menambahkan, pernah juga rumah mereka didatangi oleh para relawan yang merasa terpanggil dan peduli dengan kondisi mereka. Dikatakan Zulfidar, adapun bantuan dari para relawan tersebut, berupa uang, beras, dan pula kebutuhan pokok lainnya.

“Ada dari relawan ACT dan juga Alkhairaat pernah datang ke rumah kasih bantuan. Kapan dari anu juga datang ba foto-foto, dari anunya Cudi [Gubernur Sulteng]. Tapi, ditunggu-tunggu ini sudah tidak ada lagi kabarnya,”imbuhnya.

39 Tahun Merawat Anak Penyandang Disabilitas

Foto : Majid/Prosesnews.id

Bagaimana rasanya selama 39 Tahun merawat anak penyandang disabilitas. Hanya orang-orang kuat yang mampu melewatinya. Begitulah kata-kata yang bisa diungkapkan melihat kesabaran yang dimiliki Rahman dan Zulfidar.

“Anak saya ada empat. Anak pertama normal. Anak kedua, ketiga dan yang terakhir ini ada keterbatasan [disabilitas]. Anak kedua umur 39 Tahun, kelahiran 1987. Ketiga kelahiran Tahun 1990, dan yang keempat ini lahir pada Tahun 1995. Berarti sudah 39 Tahun kalau dihitung dari anak pertama. Alhamdulillah masih Tuhan kasih kekuatan,”pungkas Zulfidar.

Sekarang, satu keluarga ini pun, hidup rukun dan damai di Desa Pelawa, Kecamatan Parigi Tengah. Orang yang ingin melihat atau pun ingin memberi uluran tangan, bisa langsung menghubungi nomor telpon kepala keluarga, Rahman : 085397437472.

Penulis : Majid R
Tags: DisabilitasGoogle News InitiativeParigi MoutongParimoPenyandang DisabilitasSulawesi TengahSulteng
ShareTweetSendSharePin3

Berita Terkait

KPU Pohuwato Gandeng Penyandang Disabilitas untuk Tingkatkan Partisipasi Pemilih

by Editor
15 Nov 2024
0

PROSESNEWS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pohuwato melibatkan penyandang disabilitas dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemilihan Kepala Daerah...

Andi Muhammad Yusuf Resmi Buka Musrembang Buteng RKPD 2025

by Editor
6 Mar 2024
0

PROSESNEWS.ID, Buton Tengah - Pj Bupati Tengah (Buteng), Andi Muhammad Yusuf resmi membuka Musrembang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun...

AJI Gorontalo Latih Jurnalis untuk Meliput Isu Pemilu 2024

by Editor
18 Nov 2023
0

PROSESNEWS.ID — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Gorontalo mengadakan pelatihan intensif selama dua hari, mulai 18 hingga 19 November 2023, di...

Kedai Tuli dan Musik Band Netra, Karya Inovatif Penyandang Disabilitas

by Editor
11 Okt 2023
0

PROSESNEWS.ID — Wali Kota Gorontalo Marten Taha meresmikan Kedai Tuli dan Musik Band Netra Yayasan Putra Mandiri bersama OPD Pemerintah...

Fitur Aplikasi Terbaik Mendengarkan Musik Untuk Android dan iPhone

by Editor
27 Agu 2023
0

PROSESNEWS.ID, TEKNOLOGI - Hampir semua orang senang mendengarkan musik apa itu sedang santai atau sedang melakukan aktifitas pekerjaan. Dalam era...

Load More

Komentar DonkBatalkan balasan

Trending

Peristiwa

Pelecehan oleh Wakasek SMA di Gorontalo Terungkap, 4 Siswi Jadi Korban

by Editor
4 Des 2025
0

PROSESNEWS.ID - Kabar mengejutkan datang dari salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Gorontalo. Seorang oknum guru yang juga...

Polemik Kebijakan Dana Desa Tidak Dibayarkan, Kades Tuntut PMK 81 Dicabut

5 Des 2025

Kasus Hak Cipta Masuki Babak Baru, Kuhu Minta Damai Kadek Menolak

4 Des 2025

Kades Prima Didemo Warga, Dituntut Mundur karena Salah Kelola Anggaran

5 Des 2025

Timsel KPID Gorontalo Tegaskan Transparansi Seleksi, Ini Peserta yang Lolos

5 Des 2025

Belum Selesai Urusan Hak Cipta, Kuhu Kembali Dihantam Laporan Baru dari Rektor UMGO

4 Des 2025

TERBARU

Timsel KPID Gorontalo Tegaskan Transparansi Seleksi, Ini Peserta yang Lolos

5 Des 2025

DPRD Kota Gorontalo Apresiasi Larangan Waria Nongkrong di Pasar Sentral

5 Des 2025

Polemik Kebijakan Dana Desa Tidak Dibayarkan, Kades Tuntut PMK 81 Dicabut

5 Des 2025

Dukungan Legislatif Menguat, Dinas Kearsipan Siap Tingkatkan Mutu Penataan Arsip

5 Des 2025

Dinas Kearsipan Gorontalo Mulai Uji Coba Penataan Arsip di 2 OPD

5 Des 2025
  • Home
  • Tentang
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

©2025 Prosesnews.id. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis

©2025 Prosesnews.id. All Rights Reserved.