PROSESNEWS.ID – Selama puluhan tahun, pasangan suami istri asal Desa Petapa, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) ini, merawat 3 orang anak mereka yang sejak lahir, menyandang disabilitas (keterbatasan fisik dan mental).
Adalah Rahman Abdul Gani Yona dan Zulfidar Maroe. Pasangan suami istri ini dikaruniai 4 orang anak. Namun, 3 di antara anak mereka, mengalami gangguan fisik dan mental. Sehingga tak bisa beraktivitas normal seperti anak-anak pada umumnya.
Pun berbeda dengan orang tua lain, Rahman dan Zulfidar, harus bersabar menerima kenyataan pahit tersebut. Tak putus asa, keduanya tetap bersyukur dan berupaya merawat, menafkahi anak-anaknya sepertihalnya orang tua lainnya.
Informasi dirangkum Prosesnews.id, Rahman bekerja sebagai petani. Tapi dengan usianya yang sudah tak lagi muda sekarang ini, ia tidak tahu mau bagaimana lagi. Begitu juga dengan istrinya. Selain sudah tua, juga hanya berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) biasa.
“Sekarang sudah tidak mampu lagi saya berkebun nak, fisik saya sudah kalah. Kalau dulu, saya juga jadi tukang bangunan,”tutur Rahman, didampingi istrinya Zulfidar, saat ditemui Prosesnews.id di kediaman mereka yang beralamat di Dusun 2, Desa Pelawa Induk, Kecamatan Parigi Tengah, Rabu, (11/08/2021).
Sebelumnya, keluarga sederhana ini, bertempat tinggal di Desa Petapa, Kecamatan Parigi Tengah. Namun rumah mereka rusak lantaran terdampak dahsyatnya gempa bumi dan tsunami Kota Palu dan sekitarnya, pada 28 September 2018 lalu.
“Makanya kita pindah ke sini [Desa Pelawa], di sini tanah orang tua. Sebenarnya beralamat di Desa Petapa, Parigi Tengah,”tutur Zulfidar, ibu dari 3 anak penyandang disabilitas tersebut.
Bantuan Pemerintah
Disinggung terkait bantuan pemerintah, Ibu 4 anak tersebut mengaku pernah mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong. Namun, untuk sekarang tak ada lagi.
“Pernah ada, tapi batas waktu lalu gempa, tidak ada lagi sampai sekarang. So ada yang dari Sosial datang ke sini ba data ulang anak-anak. Ditunggu-tunggu ini tidak ada lagi,”kata Zulfidar dengan logat khasnya orang Kaili Tara.
“Pernah juga bantuan lalu saya tidak tau lagi apa namanya yang pernah saya terima dari BNI itu. Cuma yang saya tau 1 orang anak saya menerima Rp 300 ribu. Tapi saya terima nanti 4 bulan pada waktu itu. Totalnya Rp 1 Juta 200,”ia menceritakan.
Ia menambahkan, pernah juga rumah mereka didatangi oleh para relawan yang merasa terpanggil dan peduli dengan kondisi mereka. Dikatakan Zulfidar, adapun bantuan dari para relawan tersebut, berupa uang, beras, dan pula kebutuhan pokok lainnya.
“Ada dari relawan ACT dan juga Alkhairaat pernah datang ke rumah kasih bantuan. Kapan dari anu juga datang ba foto-foto, dari anunya Cudi [Gubernur Sulteng]. Tapi, ditunggu-tunggu ini sudah tidak ada lagi kabarnya,”imbuhnya.
39 Tahun Merawat Anak Penyandang Disabilitas
Bagaimana rasanya selama 39 Tahun merawat anak penyandang disabilitas. Hanya orang-orang kuat yang mampu melewatinya. Begitulah kata-kata yang bisa diungkapkan melihat kesabaran yang dimiliki Rahman dan Zulfidar.
“Anak saya ada empat. Anak pertama normal. Anak kedua, ketiga dan yang terakhir ini ada keterbatasan [disabilitas]. Anak kedua umur 39 Tahun, kelahiran 1987. Ketiga kelahiran Tahun 1990, dan yang keempat ini lahir pada Tahun 1995. Berarti sudah 39 Tahun kalau dihitung dari anak pertama. Alhamdulillah masih Tuhan kasih kekuatan,”pungkas Zulfidar.
Sekarang, satu keluarga ini pun, hidup rukun dan damai di Desa Pelawa, Kecamatan Parigi Tengah. Orang yang ingin melihat atau pun ingin memberi uluran tangan, bisa langsung menghubungi nomor telpon kepala keluarga, Rahman : 085397437472.
Penulis : Majid R
PROSESNEWS.ID - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Gorontalo memetakan potensi kerawanan di Tempat Pemungutan…
PROSESNEWS.ID – Hasil survei terbaru mengenai preferensi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo 2024 menunjukkan bahwa…
PROSESNEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pohuwato menggandeng Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk para camat…
PROSESNEWS.ID - Seleksi terbuka untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo…
PROSESNEWS.ID, BOALEMO - Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Boalemo Helmi Rasid, mengaku kecewa dan merasa…
PROSESNEWS.ID - Polresta Gorontalo Kota meluncurkan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Nasional Polri, Rabu (20/11/2024). Program…