PROSESNEWS.ID – Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Maret 2022, menunjukkan bahwa beras menjadi komoditas paling besar pengaruhnya pada Garis Kemiskinan (GK), yaitu sebesar 21,90 diperkotaan, dan 25,45 persen di perdesaan.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif, menjelaskan, beras dikategorikan memiliki kontribusi yang tinggi, karena masyarakat miskin mengkonsumsi beras sangat besar. Pengeluaran masyarakat miskin seperlimanya dialihkan untuk membeli beras.
“Untungnya sih, beras sejak September 2021 harganya stabil, jadi ini bicara kontribusi, belum bicara tentang kenaikan harga…”
“Selain itu juga ada indikator-indikator yang kurang baik penurunannya, seperti pada petani, kenaikan harga atau pada tingkat pengangguran terbuka,” jelas Mukhanif, Jum’at (15/07/2022).
Mukhanif juga mengungkapkan, selain beras, rokok kretek filter memberikan kontribusi cukup besar terhadap GK di Provinsi Gorontalo, dengan menempati posisi kedua setelah beras, sebesar 14,07 persen di perkotaan dan 15,41 persen di perdesaan.
“Jika dilihat rokok naik, padahal memang rokok sangat tidak produktif, mungkin masyarakat bisa mengurangi membeli rokok, dengan membeli komoditi yang berkalori seperti buah, sedangkan rokok tidak mengandung kalori,” ungkapnya.
Beberapa komoditas pangan lain yang kontribusinya cukup besar menyumbang angka kemiskinan, posisi ketiga tongkol/tuna/cakalang di perkotaan 4,38 persen dan perdesaan 3,84 persen dan komoditi di perkotaan maupun perdesaan, masing-masing 4,19 persen dan 3,20 persen.
“Di perkotaan, posisi ke-5 sampai ke-10 kontributor utama penyusun GK adalah telur ayam ras, kue basah, bawang merah, gula pasir, mie instan, dan tomat. Sedangkan, di perdesaan posisi ke-5 sampai ke-10 ialah kue basah, telur ayam ras, gula pasir, bawang merah, mie instan, dan tomat…”
“Jadi, secara total, komoditi makanan memberikan kontribusi sebesar 74,35 persen pada GK perkotaan dan sebesar 79,12 persen pada GK perdesaan,” terangnya.
Sementara komoditi non pangan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK perkotaan dan Perdesaan adalah perumahan, masing-masing sebesar 9,73 persen dan 7,72 persen. Bensin urutan kedua terbesar terhadap GK, sebesar 2,22 persen di perkotaan dan 4,48 persen di perdesaan.
“Selanjutnya yang menempati posisi ke-3 sampai ke-15 di perkotaan, diantaranya listrik 2,12 persen, pendidikan 1,86 persen, dan perlengkapan mandi 1,35 persen. Sedangkan perdesaan, perlengkapan mandi 0,90 persen, listrik 0,85 persen, dan pendidikan 0,79 persen,” pungkasnya.
Reporter : Reza Saad
PROSESNEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo akan memulai pendistribusian logistik lebih awal untuk…
PROSESNEWS.ID - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Gorontalo memetakan potensi kerawanan di Tempat Pemungutan…
PROSESNEWS.ID – Hasil survei terbaru mengenai preferensi pemilih dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo 2024 menunjukkan bahwa…
PROSESNEWS.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pohuwato menggandeng Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk para camat…
PROSESNEWS.ID - Seleksi terbuka untuk pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo…
PROSESNEWS.ID, BOALEMO - Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Boalemo Helmi Rasid, mengaku kecewa dan merasa…