Pimpinan Muhammadiyah Kabgor Mengutuk Keras Soal Pengeboman Gereja Katedral

PROSESNEWS.ID – Ketua Pimpinan Muhammadiyah dan Pengurus Nahdatul Ulama Kabupaten Gorontalo (Kabgor), mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di gereja Hati Yesus Mahakudus atau Katedral Makassar yang terjadi pada Minggu kemarin.

Hal itu di ungkapkan Ketua Pemimpin Muhammadiyah Kabupaten Gorontalo, Drs. Hj. Samsudin N. Tuli saat mengetahui kasus bom diri tersebut.

“Saya mengutuk keras peristiwa itu, dan tentu kita tidak inginkan hal ini terjadi. Serta dalam agama manapun hal itu tidak di benarkan” ungkap Samsudin saat di temui media. Senin, (29/03/2021).

Lanjut kata Samsudin, ia sangat menyayangkan hal yang tidak patut di lakukan tersebut. Karena menurutnya kejadian itu sangat luar biasa.

“Kejadian ini merupakan hal yang sangat luar biasa. Olehnya itu, saya berharap kita semua tidak mudah terprovokasi dan tidak mengkaitan peristiwa ini dengan agama ataupun suku tertentu di Negara yang kita cintai ini” jelasnya

Terakhir Samsudin berharap, untuk seluruh masyarakat diwilayah Kabupaten Gorontalo agar tidak terprovokasi dan tidak mengaitkan kejadian tersebut dengan agama ataupun suku.

“Saya harap kita semua tidak mudah terprovokasi dan tidak mengkaitan peristiwa ini dengan agama ataupun suku tertentu di Negara yang kita cintai ini” tandasnya

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu pengurus Nahdatul Ulama Kabupaten Gorontalo, Ibrahim Molohu, bahwa ia sangat menyayangkan apa yang terjadi di Gereja Katedral Makassar.

Menurutnya, perbuatan kelompok yang tidak manusiawi itu seharusnya tidak terjadi dan ia mengetuk keras hal tersebut.

“Kami dari pengurus Nahdatul Ulama Kabupaten Gorontalo, mengutuk aksi yang tidak manusiawi yang terjadi disalah satu gereja katedral Makassar. Dan kami juga mendukung sepenuhnya kepada aparat Kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian tersebut” jelasnya.

Lanjut kata Ibrahim, ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersikap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang beredar di berbagai media, serta mempercayakan kepada aparat Kepolisian untuk bekerja mengungkap kejadian ini.

Reporter : Agil Mamu