PROSESNEWS.ID – Ghozali Everyday saat ini tengah menjadi perbincangan di media sosial, lantaran dirinya menjual NFT foto selfie di marketplace OpenSea dengan keuntungan besar hingga meraup volume perdagangan belasan miliar rupiah.
Terkait foto selfie yang merupakan bagian dari data pribadi, lalu muncul pertanyaan apakah aman menjual foto selfie dalam bentuk NFT seperti Ghozali Everyday?
Menurut Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha, untuk NFT-nya sendiri pasti aman. Akan tetapi, bakal ada risiko bisa disalahgunakan dan ia mengimbau untuk selalu waspada.
“Bahayanya, siapa pun bisa meng-capture foto selfie tersebut dan dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, membuat meme misalnya atau di Indonesia bisa untuk memalsukan KTP. Jadi tetap harus waspada,” kata Pratama kepada Tekno Liputan6.com, Jumat (14/1/2021).
Dalam kasus Ghozali, menurut Pratama, dia sendiri kebetulan memang tahu sejak lama soal NFT karena juga berkuliah di bidang animasi, Udinus Semarang.
“Jadi Ghozali kemungkinan besar tahu betul ke mana saja dia bisa menjual karyanya,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber dan dan Komunikasi CISSReC.
NFT sendiri sesuai dengan teknologi yang dipakainya yaitu blockchain membuat setiap aset digital tidak bisa dipalsukan, karena tercatat siapa pemilik dan history transaksi.
“Inilah yang membuat banyak seniman juga mulai menggunakan NFT untuk menjual karyanya,” Pratama memungkaskan.
Sementara pengamat dunia NFT dan juga aset kripto, sekaligus Marketing Growth Pintu, Timothius Martin, menjelaskan bahwa dirinya sangat menghargai dedikasi yang dilakukan Ghozali karena secara konsisten selfie setiap hari selama hampir 5 tahun dengan berbagai pakaian, gaya rambut, dan ekspresi.
Selain itu, menurutnya hal seperti ini bukan yang pertama kalinya di dunia.
“Mirip seperti tahun 2006 lalu ada seorang photographer bernama Noah Kalina yang mengupload selfie nya setiap hari selama 6 tahun dan dijadikan video musik di YouTube. Noah menjadi viral dan ide nya bahkan dipakai untuk iklan NBA di Amerika,” kata Timothius dilansir Liputan6.com, Kamis (13/1/2022).
Lebih lanjut, menurut Timothius dengan adanya fenomena viral seperti yang dialami oleh Ghozali, diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi para seniman visual di Indonesia.
“Saya berharap banyak seniman visual indonesia yang bisa terinspirasi oleh Ghozali dan mau mencoba memperlihatkan karyanya ke dunia dalam bentuk NFT,” ucap Timothius.
“Ke depannya, saya pikir value dari suatu NFT akan bisa dinilai dari banyak sisi: secara seni, secara utility (kegunaan di dunia nyata), maupun secara fungsi di dalam dunia metaverse atau gaming,” pungkasnya.