PROSESNEWS.ID – Masa bhakti Bupati dan Wakil Bupati Blitar, telah berakhir pada 16 Februari hari ini. Memasuki purna tugas, Bupati Rijanto, mengadakan perpisahan sederhana untuk berpamitan.
“Sesuai mekanisme dan peraturan yang ada, masa jabatan Bupati periode 2016 – 2021 berakhir hari ini. Sebagai Bupati, saya punya tanggungjawab untuk berpamitan kepada teman-teman,” ucapnya, Selasa, (16/02/2021).
Selain berpamitan, ia juga merasa perlu untuk memohon maaf. Sebab, menurut Rijanto, selama puluhan tahun bekerja bersama, tentu tak luput dari kesalahan.
“Kalau dihitung-hitung, sekitar 46 tahun saya bekerja. Selama 36 tahun menjadi birokrat dan 10 tahun jadi Wakil Bupati dan Bupati. Dan ini hari terakhir. Tentunya, saya harus pamit pada mereka. Di samping itu, saya juga perlu mohon maaf, manakala ada kesalahan yang saya sengaja maupun tidak,” ujarnya.
Sebagai senior dan sebagai orang tua, Rijanto sendiri ingin di era keterbukaan saat ini, semua bekerja profesional, menguasai peraturan, dan juga yang paling penting loyalitas tetap dijunjung tinggi.
Menurutnya, loyalitas itu bukan asal bapak senang atau ibu senang. Tapi, bekerja bagus sesuai ketentuan yang ada. Hasilnya betul-betul baik, bermanfaat bagi pemerintah daerah dan masyarakat.
“Bekerja itu tanpa diperintah. Karena pada dasarnya, semua sudah punya tupoksi. Jadi, tidak perlu dioyak-oyak (disuruh-suruh). Kemudian, disiplin tanpa diawasi. Namanya birokrat, kalau memegang teguh disiplin dari dirinya sendiri, hasilnya dalam organisasi akan baik. Berikutnya, bertanggungjawab tanpa diminta,” tutur orang yang pernah dijuluki Camat Jepang ini.
Sementara itu, salah satu ASN yang telah bekerja hampir 25 tahun di lingkup Pemkab Blitar mengungkapkan, kesannya atas mantan pimpinannya ini. Ia mengatakan bahwa sosok Rijanto sangat luar biasa.
“Pak Rijanto selain pekerja keras juga disiplin. Tidak hanya memberi perintah tapi memberikan keteladanan. Misalnya akan ada kegiatan yang dimulai jam 8, beliau pasti hadir tepat waktu,” katanya.
Reporter : Achmad Zunaidi