Prosesnews.id
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
Prosesnews.id
No Result
View All Result
Home Nasional

Penjelasan BMKG Soal Cuaca Dingin di Jawa Timur

Majid Rahman by Majid Rahman
7 Jul 2021 14:03
in Nasional
Ilustrasi. Kabut tebal di exit Tol Malang pada Sabtu (22/6/2019) pagi. Foto: Bobby Rahardian via e100

PROSESNEWS.ID – Masyarakat Jawa Timur  mengeluhkan cuaca dingin yang belakangan ini terjadi pada malam hingga pagi hari. Padahal Indonesia saat ini sudah memasuki musim kemarau.

Pantauan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kals I Juanda, ternyata sejumlah wilayah di Jatim saat ini mengalami fenomena Bediding.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto menjelaskan, Bediding adalah kondisi, di mana pada malam hingga pagi hari, terasa lebih dingin dari biasanya.

Ia menjelaskan, fenomena tersebut merupakan hal wajar dan normal terjadi pada musim kemarau. Ini juga rutin terjadi di wilayah Indonesia pada bulan Juni hingga Agustus setiap tahunnya.

“Fenomena ini terjadi ketika tutupan lapisan awan sedikit pada malam hari, bahkan tidak ada sama sekali,”ujar Teguh Tri Susanto, melansir CNN Indonesia, Rabu, (07/07/2021).

Sedikitnya awan, membuat energy yang berasal gelombang panjang yang dipancarkan bumi, akan langsung ke angkasa, tidak terpantul kembali ke bumi.

“Maka energy yang dipancarkan bumi akan lepas ke angkasa tanpa ada yang dipantulkan kembali ke bumi. Sehinga suhu udara akan semakin dingin,”paparnya.

Selanjutnya, selain karena tidak ada atau menipisnya lapisan awan di langit, hal lain yang mempengaruhi suhu dingin ialah masuknya musim dingin di Australia.

“Lalu, sebab lainnya adalah posisi matahari yang saat ini berada di sisi utara khatulistiwa,” katanya.

Sebelumnya, peneliti Cuaca dan Iklim Ekstrim BMKG, Siswanto mengatakan pada akhir Juni, gangguan atmosfer pemicu pertumbuhan awan berupa gelombang ekuatorial tropis MJO terpantau aktif dan merambat dari Samudera Hindia bagian barat.

Lalu awan itu melewati wilayah benua maritim kontinen Indonesia, dan bergerak ke arah timur hingga pertengahan dasarian II Juli 2021.

“Sirkulasi angin monsun Australia dan propagasi MJO diperkirakan akan berdampak pada peningkatan potensi hujan di wilayah Indonesia dekat dengan ekuator dan wilayah bagian utaranya,” ujar Siswanto lewat keterangan tertulis, Selasa (06/07/2021).

Ia menjelaskan suhu permukaan laut Samudera Hindia bagian barat didominasi kondisi dingin hingga netral, sedangkan di bagian tengah dan timur memiliki suhu netral hingga hangat.

Sumber : CNN Indonesia
Tags: BedidingGoogle News InitiativeJawa TimurMusim Kemarau
ShareTweetSendSharePin

Berita Terkait

AJI Gorontalo Latih Jurnalis untuk Meliput Isu Pemilu 2024

by Editor
18 Nov 2023
0

PROSESNEWS.ID — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Gorontalo mengadakan pelatihan intensif selama dua hari, mulai 18 hingga 19 November 2023, di...

Kelalaian Warga Picu Kebakaran Lahan di Desa Limehe

by Editor
27 Okt 2023
0

PROSESNEWS.ID — Kebakaran lahan yang melanda Desa Limehe Barat, Kecamatan Tabongo, pada hari Jumat (27/10/2023), berhasil dipadamkan oleh Tim Pemadam...

Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Tilango

by Editor
27 Okt 2023
0

ROSESNEW.ID — Sebuah kebakaran lahan di Kompleks Perumahan Griya Tinelo Indah, Desa Tinelo, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo pada Jumat (27/10/2023),...

Harga Tomat Anjlok, Para Petani di Gorontalo Gigit Jari

by Editor
10 Okt 2023
0

PROSESNEWS.ID — Para petani tomat di Kota Gorontalo mengalami kerugian yang cukup besar akibat anjloknya harga bahan kebutuhan sehari-hari ini....

Kemarau Berkepanjangan, Petani Terpaksa Gunakan Mesin Alkon untuk Pengairan

by Editor
10 Okt 2023
0

PROSESNEWS.ID — Akibat dari musim kemarau yang panjang, sejumlah petani harus mengairi lahan pertanian dengan menggunakan mesin alkon. Imbran (46),...

Load More

Komentar DonkBatalkan balasan

Trending

Ilustrasi. Kabut tebal di exit Tol Malang pada Sabtu (22/6/2019) pagi. Foto: Bobby Rahardian via e100
Nasional

Penjelasan BMKG Soal Cuaca Dingin di Jawa Timur

by Majid Rahman
7 Jul 2021
0

Ilustrasi. Kabut tebal di exit Tol Malang pada Sabtu (22/6/2019) pagi. Foto: Bobby Rahardian via e100 PROSESNEWS.ID – Masyarakat Jawa...

BKPSDM Respons Kritik Mahasiswa Soal PPPK dan Pelayanan RS Boliyohuto

17 Jun 2025

UNG Dorong Mahasiswa Dalami Al-Qur’an Lewat 15 Cabang Lomba MTQ

17 Jun 2025

Literasi Bukan Sekadar Baca Tulis, Ridwan Hemeto Tekankan Peran Sosialnya

17 Jun 2025

Koperasi Merah Putih Siap Distribusikan Kebutuhan Pokok Secara Merata di Desa

18 Jun 2025

UNG Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur Mandiri Tahun Akademik 2025/2026

23 Mei 2025

TERBARU

Gusnar Targetkan Kebangkitan Qori dan Qoriah Gorontalo di Level Nasional

18 Jun 2025

Koperasi Merah Putih Siap Distribusikan Kebutuhan Pokok Secara Merata di Desa

18 Jun 2025

UNG Dorong Mahasiswa Dalami Al-Qur’an Lewat 15 Cabang Lomba MTQ

17 Jun 2025

Literasi Bukan Sekadar Baca Tulis, Ridwan Hemeto Tekankan Peran Sosialnya

17 Jun 2025

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Gorontalo Gelar Bimtek Literasi Informasi

17 Jun 2025
  • Home
  • Tentang
  • Kontak
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prosesnews.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
    • Sulawesi Tenggara
    • Sumatera Utara
    • Jawa Timur
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Ekonomi
  • Politik
  • Traveling
  • Opini
  • Infografis

© 2024 Prosesnews.id